Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa Dianiaya hingga Tewas, Ibu: Saya Minta Keadilan, Pak

Kompas.com - 09/01/2021, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Duka terpancar di mata Sumarni, ibu dari Youvanry Aldyryansyah Purba (21).

Sang putra yang mengalami ganggun jiwa, dipukuli hingga tewas saat tepergok memasuki rumah orang di Kabupaten Simalungun.

Youvanry dianiaya dengan talenan karena dianggap melakukan pencurian.

Berbeda dengan anggapan orang, sang ibu menilai putranya tidak pernah mengganggu orang lain meski dalam kondisi gangguan jiwa.

Kini, Sumarni harus berpisah selama-lamanya dengan putra yang dikasihinya tersebut.

"Saya minta keadilan lah, Pak buat anak saya," tutur Sumarni pilu.

Baca juga: Kaget, Bayi Tiba-tiba Keluar Saat Hendak Buang Air, Dedeh: Saya Enggak Hamil

Menolak bersosialisasi hingga dengarkan musik keras-keras

Ilustrasi depresiKatarzynaBialasiewicz Ilustrasi depresi
Sumarni mengisahkan putranya memang mengalami gangguan kejiwaan.

Youvanry menolak bicara hingga tidak mau bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.

Putranya yang berusia 21 tahun itu bahkan kerap mengurung diri di kamar sembari mendengarkan musik dengan suara yang kencang.

"Seperti orang gila gitu, ya sudah mengalami seperti itulah dia," kata Sumarni.

Pernah suatu kali, putranya keluar berjalan kaki pada malam hari.

Youvanry saat itu membawa tas ransel berisi buku-buku bekas dan foto keluarga.

"Pernah keluar rumah jam sembilan malam jalan kaki ke Siantar bawa tas ransel. Isi tasnya buku-buku bekas, atlas, buku yasin kecil, foto-foto Bu Leknya,” kata Sumarni.

Sang ibu mengenang, anaknya juga kerap bersepeda motor dengan kendaraan kesayangannya Honda Cup 70. Anehnya, Youvanry hanya mengelilingi rumah.

“Setiap hari mengendarai sepeda motor bututnya hanya keliling depan rumah. Ya, nanti kalau keluar dari pintu hidupkan kereta (sepeda motor) hanya depan rumah ini saja, sekali sampai dua kali keliling depan rumah, ya udah berhenti dan masuk rumah lagi," jelas dia.

Baca juga: Pencuri yang Tewas Dipukul Talenan Pemilik Rumah dan Satpam Alami Gangguan Jiwa

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Tiga tahun gangguan jiwa, tak punya biaya berobat

Sumarni memperkirakan, Youvanry telah mengalami gangguan jiwa sejak tiga tahun belakangan.

Tetapi keluarga tak bisa membawa Youvanry ke pusat rehabilitasi lantaran tak memiliki biaya.

Belakangan, sebut Sumarni, kondisi Youvanry membaik setelah terakhir kali mengonsumsi obat dari klinik.

"Namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah. Cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi. Disuruh pangkas nggak mau. Nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu. Kurang mau lah dia untuk bicara," kata Sumarni.

Tak menyangka jadi pertemuan terakhir, dianggap tak pernah mengganggu orang

Sebelum Youvanry dipukuli hingga tewas, Sumarni melihat putranya itu keluar tanpa pamit.

Ia tak menyangka hari itu menjadi hari terakhir ia bertemu dengan putranya.

Di mata Sumarni, meski mengalami gangguan jiwa, Youvanry tak pernah mengganggu orang lain.

Ia pun ingin polisi mengusut tuntas dan memberi keadilan bagi anaknya.

Baca juga: Anggota DPRD Pematangsiantar Tewas dengan Leher Terlilit Selang, Keluarga: Dia Mau Menikah Bulan Depan

Diduga mencuri, dipukuli talenan hingga tewas

Foto: Tersangka memperagakan adegan penganiayaan terhadap terduga pencurian yang tewas ditangan 6 orang tersangka. Adegan rekonstruksi   di halaman Kantor Satreskrim Polres Simalungun, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Senin 4 Januari 2021. (Dok: Polres Simalungun)KOMPAS.COM/Teguh Pribadi Foto: Tersangka memperagakan adegan penganiayaan terhadap terduga pencurian yang tewas ditangan 6 orang tersangka. Adegan rekonstruksi di halaman Kantor Satreskrim Polres Simalungun, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Senin 4 Januari 2021. (Dok: Polres Simalungun)
Youvanry Aldryansyah Purba (21) meninggal dunia, Minggu (27/12/2020).

Diduga Youvanry melakukan pencurian dan tewas di tangan beberapa orang, termasuk satpam dan pemilik rumah di komplek perumahan PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (PT BSRE) Merangir, Nagori Dolok Melangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.

Pria itu tewas usai diikat dan dipukuli dengan talenan.

Polisi kini menetapkan enam orang menjadi tersangka kasus penganiayaan berujung kematian.

Tiga orang tersangka adalah pemilik rumah, yakni HS (41) dan dua anaknya, IM (15) dan MAR (16).

Tiga orang tersangka lain adalah petugas keamanan berinisial HSD (37), HS (36), dan YAP (21).

Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyu mengimbau agar masyarakat menyerahkan pelaku kejahatan kepada polisi dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.

"Jadi saya imbau, jika masyarakat mendapati atau menemukan terduga pelaku pencurian, maka serahkanlah kepada pihak kepolisian terdekat,” ucap Agus.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pematangsiantar, Teguh Pribadi | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com