Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Informasi Kebocoran 125.000 Data Mahasiswa di Twitter, Undip Panggil Pemilik Akun

Kompas.com - 08/01/2021, 19:51 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemilik akun Twitter yang mengunggah postingan soal informasi kebocoran data ratusan ribu mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang dipanggil oleh pihak kampus.

Pemanggilan itu dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik Undip usai pemeriksaan terhadap pemilik akun yang diketahui bernama @fannyhasbi tersebut.

Dalam keterangan yang dilansir dari situs resmi www.undip.ac.id, diungkapkan bahwa pemilik akun tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Undip.

Baca juga: Viral 125.000 Data Mahasiswa Undip Bocor, Ini Penjelasan Wakil Rektor

Lantas pihak Fakultas Teknik Undip melakukan proses pembinaan terhadap mahasiswa tersebut melalui Dekan Fakultas Teknik Prof. Agung Wibowo didampingi Ketua Departemen dan ahli IT Undip.

“Hasil pembinaan sudah kami kirim ke universitas untuk ditindaklanjuti”, tutur Prof. Agung dalam keterangannya tersebut, Jumat (8/1/2021).

Selanjutnya, hasil dari pemanggilan mahasiswa yang bersangkutan akan diolah oleh tim Hukum Undip.

Plt. Wakil Rektor III bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dwi Cahyo Utomo menambahkan pihaknya sedang mengkaji dengan mengumpulkan bukti terkait dugaan pelanggaran.

Selain tim internal, pihaknya juga membentuk tim eksternal dari peneliti dan akademisi yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk menjamin proses investigasi secara akuntabel.

“Semua kajian akan dikumpulkan sebagai bukti awal yang akan dibawa ke penegak hukum”, ujarnya.

Apabila ditemukan bukti pelanggaran hukum, lanjut dia, selanjutnya akan diproses melalui jalur hukum.

Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan perlindungan kepada mahasiswa yang bersangkutan selama belum didapatkan bukti pelanggaran hukum.

"Menurut keterangan yang bersangkutan bahwa unggahan yang diposting untuk kita aware akan potensi kebocoran data," ujarnya.

Baca juga: Undip Tegaskan Data Mahasiswa Tidak Bocor

Selama melakukan proses investigasi internal pada sistem yang dikelola oleh tim IT Undip, hasil sementara tidak ditemukan tindakan peretasan pada sistem Undip.

“Kami pastikan data dan aktivitas pada sistem Single Sign On (SSO) kami aman dan berjalan dengan baik”, jelasnya.

Dwi memastikan data yang beredar bukan data yang dikelola tim IT Undip sehingga tidak dapat dipastikan validnya data tersebut.

Sebelumnya, sebuah cuitan dari salah satu akun Twitter menyampaikan informasi terkait kebocoran data ratusan ribu mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Unggahan yang diposting oleh akun @fannyhasbi pada 5 Januari itu menyebutkan 125.000 data mahasiswa Undip bocor mulai dari nama, alamat, jalur masuk, email, username, pasword, IPK, riwayat sekolah, beasiswa dan lainnya.

"Breached! Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) bocor. Mulai dari data pribadi lengkap mahasiswa, alamat, jalur masuk, email, username, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa, dan lain-lain BOCOR," cuitnya.

Postingan tersebut pun viral hingga menuai beragam komentar dari warganet karena dinilai membahayakan dan khawatir disalahgunakan sehingga memunculkan ajakan untuk segera mengganti password.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com