Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Keluarga Jauhkan Abu Bakar Ba'asyir dari Pemikiran Ekstremisme

Kompas.com - 08/01/2021, 17:53 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Keluarga akan berusaha menjauhkan Abu Bakar Ba'asyir dari pemikiran ekstremisme dan pandangan yang tidak benar.

Ba'asyir dinyatakan bebas murni setelah menjalani 15 tahun penjara di sel khusus Blok D tahanan teroris Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).

"Apapun pemikiran, apapun cara berpikir yang tidak benar baik itu karena berlebih-lebihan atau ekstremisme dan sebagainya. Apapun namanya apakah ISIS, atau tidak ISIS semua akan diupayakan oleh pihak keluarga semampunya. Kita akan memberikan penjelasan dan upaya untuk menjauhkan dari pemikiran sedemikian," kata putra Ba'asyir, Abdul Rohim di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jateng, Jumat.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Tak Akan Dakwah Jauh Lagi karena Kondisi Kesehatannya

Menurut Lim, sapaan akrab Rahim, cara terbaik untuk meluruskan pemikiran tersebut adalah dengan ilmu.

"Kita kembalikan pandangan itu kepada ilmunya bagaimana Alquran dan sunnah Rasulullah mengajarkan Islam yang benar. Ketika kita bisa kembali dengan benar dan ilmu yang luas maka akan terjadi keseimbangan di dalam berpandangan. Siapapun itu. Maka upaya itu yang dilakukan," kata dia.

Lim mengatakan, belum akan mengagendakan pertemuan yang sifatnya besar setelah ayahnya bebas. Ba'asyir sementara waktu akan istirahat di rumah.

"Karena bagaimana pun setelah perjalanan jauh saat ini Alhamdulillah kondisi fisiknya baik. Kita tidak setelah ini beberapa waktu nanti mungkin ada efek-efek dari perjalanan jauh dan capek. Mudah-mudahan kita berharap tidak ada apa-apa. Intinya kita lebih fokus pada kesehatan beliau," ungkapnya.

Baca juga: Resmi Bebas dari Lapas, Begini Kesan Pertama Abu Bakar Baasyir

Apabila ada pihak yang ingin bertemu dengan Ba'asyir, kata Iim, keluarga akan mengatur jadwal pertemuan itu.

Karena masih Covid-19 tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan.

Disinggung setelah bebas ini apakah masih akan melaksanakan dakwahnya, jelas Iim, kegiatan dakwah masih akan tetap dilakukan.

"Yang perlu kita digarisbawahi Abu Bakar Ba'asyir adalah seorang ulama. Beliau juga seorang yang punya kewajiban untuk menyampaikan ilmunya kepada masyarakat. Maka tugas itu akan beliau lakukan sampai beliau dipanggil oleh Allah SWT. Bentuknya bagaimana sesuai dengan kemampuan," pungkas Lim.

Diberitakan sebelumnya, mantan narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB) tiba di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (8/1/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Polemik Pembebasan Baasyir: Antara Kemanusiaan dan Hukum

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rombongan masuk ke pondok melalui pintu utara.

Ba'asyir menumpangi mobil warna putih AD 1138 WA.

Dalam mobil itu juga terlihat putra Ba'asyir, Abdul Rohim dan Achmad Midan selaku Tim Pengacara Muslim (TPM).

Ba'asyir turun dari mobil dengan menaiki kursi roda. Ia disambut pihak pesantren yang telah menunggu kedatangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com