Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indramayu Gelar Simulasi Vaksinasi Covid-19, Begini Tahapannya

Kompas.com - 08/01/2021, 16:09 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Pemerintah Indramayu, Jawa Barat, telah menggelar simulasi vaksinasi Covid-19.

Simulasi tersebut meliputi tahapan pendaftaran, screening (pemindaian), hingga penyuntikan vaksin. Indramayu sendiri menerima vaksin sebanyak 4.584 dosis.

Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, tahap pertama penerima vaksin adalah kalangan tenaga kesehatan (nakes). Pihaknya juga telah menyiapkan 10 rumah sakit dan 49 puskesmas sebagai fasilitas tempat vaksinasi.

"Jadi melalui simulasi ini, setelah divaksin dilakukan observasi selama 30 menit untuk melihat gejala. Ketika ada gejala, ditangani, dan tidak ada gejala pulang," katanya seusai menggelar simulasi vaksinasi di Puskesmas Margadadi, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Ini Jumlah Alokasi Vaksin yang Akan Diterima Kabupaten Indramayu

Taufik juga menjelaskan, ketika masyarakat selesai divaksin dan pulang ke rumah lalu terjadi reaksi gejala, pihaknya mengimbau agar segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk ditangani.

"Jadi ketika tiga puluh menit dan sudah sampai rumah terjadi gejala atau hal-hal yang tidak terjadi, ini bisa menghubungi atau mendatangi puskesmas ataupun rumah sakit terdekat. Jadi ini bagus dan harus diinformasikan ke yang lainnya," ujar dia.

Saat pemberian dan penyuntikan vaksin juga, Taufik direncanakan ikut pada tahap pertama penerima vaksin bersama para tenaga kesehatan (nakes) di Indramayu, Jawa Barat.

Diberikan kartu setelah divaksin

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengungkapkan setelah masyarakat melakukan vaksinasi, pihaknya akan memberikan kartu vaksin.

Baca juga: Sepuluh Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kemenag Indramayu Tutup Sementara

Kartu tersebut, menurut Deden, sebagai identitas atau ciri bahwa seseorang telah divaksin.

Dengan adanya kartu tersebut, pihaknya dapat mendata, siapa yang telah divaksin dan belum meski tercatat sebagai penerima vaksin.

"Setelah dilaksanakan vaksinasi kemudian masuk ke ruang observasi. Jadi penerima vaksin ini akan dilakukan observasi selama 30 menit. Jadi setelahnya tidak boleh langsung pulang, karena si penerima vaksin ini akan menerima kartu vaksin sebagai tanda bahwa dia telah selesai divaksin," terang Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com