Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Bisa Divaksin Tahap Pertama, Gubernur Banten Galau

Kompas.com - 08/01/2021, 15:50 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku waswas dirinya tidak termasuk yang divaksin pada tahap pertama.

Bagaimana tidak khawatir, kasus Covid-19 di wilayahnya dari hari ke hari meningkat dengan total rata-rata 170 kasus perhari.

"Jangan dibeda-bedain napa. Saya tersinggung, gundah gulana juga ini, galau," kata Wahidin sambil tertawa kepada wartawan di rumah dinasnya beberapa hari lalu.

Diketahui, pada tanggal 13 Januari 2021 mendatang Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah bersama dengannya untuk divaksin pertama.

Baca juga: Gubernur Banten Tak Disuntik Vaksin Covid-19 Pada Tahap Pertama, Ini Penyebabnya

Hal itu untuk memberikan kepercayaan masyarakat tentang efektif dan amannya vaksin.

Namun, Wahidin tak akan divaksin karena terbentur syarat usia yang sudah di atas 60 tahun.

"Saya termasuk yang enggak divaksin nanti, ini diskriminasi di atas 59 tahun nggak divaksin," ucap Wahidin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, tidak disuntiknya Wahidin Halim karena usianya sudah di atas 60 tahun.

"Kalau vaksin Sinovac ini kita hanya untuk usia 18 tahun sampai 60 tahun," kata Ati kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

Ati menjelaskan, pelaksanaan vaksin akan dilakukan di 708 tempat fasilitas kesehatan yang tersebar di Banten pada tanggal 14 Januari 2021.

Untuk waktu dan lokasi vaksinasi, penerima akan diinformasikan melalui SMS atau pesan singkat dari Kemenkes.

Pada tahap pertama, yang divaksin adalah tenaga kesehatan yang sudah mengisi data dan riwayat kesehatannya melalui Sisiten Informasi SDM Kesehatan Kemenkes.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 7 Januari 2021

Dari 40.000 tenaga kesehatan di Banten, 4.000 orang tidak memenuhi syarat karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

"Sehingga ada sekitar 36.000 sasaran tenaga kesehatan yang akan dilakukan vakisnasi," ujar Ati.

Selain itu, tenaga kesehatan dan masyarakat yang sudah pernah tepapar virus Corona juga tidak akan mendapatkan vaksin karena sudah membentuk kekebalan alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com