"Karena anak saya sudah meninggal begitu. (Saya) selalu ingat sama dia. Saya kepikiran setiap hari. Hidup ini tidak ada harapan lagi," kata Regina saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).
Bantuan
Kisah Regina bertahun-tahun mengurus dua anaknya yang lumpuh dan mengalami gizi buruk menjadi perhatian banyak orang.
Bantuan pun mengalir, salah satunya sebuah rumah layak huni yang diberikan Presiden Jokowi.
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Lotharia Latif juga memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 20 juta dan bahan makanan.
Cerita Regina juga mengetuk hati pemerintah setempat. Mereka berkomitmen melakukan pembenahan dan langkah konkret untuk mengatasi persoalan yang dialami Regina dan warga lainnya, khususnya dalam menekan kasus gizi buruk.
Pelaksana Tugas Sekda Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) Bernardus Bulu mengatakan, pemerintah memiliki program Tujuh Jembatan Emas untuk menangani masalah yang dialami Regina.
"Ini menjadi bagian dari program yang akan diperhatikan penuh oleh pemerintah kabupaten. Apalagi, bupati sekarang melalui program Tujuh Jembatan Emas, salah satunya adalah desa sehat," kata Bernardus, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (16/12/2020).
Pemda bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk mengentaskan gizi buruk dan kemiskinan di wilayahnya.
"Nanti kami sinkronkan dulu dengan program kecamatan dan desa. Tetapi, jelas ini akan menjadi perhatian. Karena usulan-usulan seperti ini, itu datangnya dari desa, kecamatan. Dan, kemudian nanti akan dilaksanakan oleh unit-unit atau OPD terkait," ujar Bernardus.
Pemerintah daerah juga akan segera memberikan bantuan konkret bagi Regina.
Donasi
Kompas.com menggalang dana untuk membantu Regina dan anaknya. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat. Klik di sini untuk donasi. (Kontributor Sumba, Ignasius Sara|Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.