KOMPAS.com - Sejak dua pekan terakhir, Sabar Suharno (46) warga RT 002 RW 010, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memagar rapat rumahnya dengan seng.
Keputusan tersebut ia lakukan karena Sabar Suharno takut terpapar virus corona terutama karena anaknya akan ke Kairo pertengahan Januari 2021.
Sehari-hari Suharno berprofesi sebagai pedagang keliling
Sabar Suharno dan keluarganya tinggal di kawasan pemukiman padat. Praktis rumah Sabar Suharno sama sekali tidak terlihat dari luar karena tertutup seng.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Tutup Rumah dengan Seng di Banyumas
Untuk akses keluar masuk, Sabar Suharno menyediakan pintu kecil di pojokan.
Selain itu, Sabar bersama istri dan ketiga anaknya juga membatasi interaksi dengan orang luar.
Kepada Kompas.com, Sabar Suharno bercerita jika ia takut terpapar Covid-19. Ketakutannya semakin menjadi setelah beberapa pekan lalu, tetangganya juga terpapar corona.
"Saya sering melihat berita-berita tentang Covid-19, jadi ketakutan saya lebih dari warga yang lain," kata Sabar saat ditemui di rumahnya.
Baca juga: Saking Takut Corona, Pria di Banyumas Pagari Rumah dengan Seng
Ia mengatakan telah menerapkan protokol kesehatan termasuk menutupi rumahnya dengan seng.
"Covid-19 ini sudah di depan mata. Begini saja (menutup rumah dengan seng) saya tidak yakin bisa terlindungi, tapi ini sudah upaya paling maksimal," ujar Sabar.
Suharno mengaku tidak terlalu mempersoalkan respons warga atas sikapnya tersebut.
Ia juga mengaku telah meminta izin ketua RT setempat untuk menutup rumah.
"Orang selalu ada yang pro dan kontra, saya enggak masalah, saya juga tidak mengganggu lingkungan. Saya hanya berusaha menjaga diri," tutur Sabar.
Baca juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat Banyumas Raya, Sekda Cilacap: Kita Masih Menunggu
Bahkan ia tidak memperbolehkan temannya dari luar kota datang ke rumahnya.