Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Rumah dengan Seng karena Takut Corona, Sabar: Ada yang Pro Kontra Enggak Masalah

Kompas.com - 08/01/2021, 13:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pria yang berprofesi sebagai pesulap keliling di Ajibarang, Kabupaten Banyumas memilih menutup rumahnya menggunakan seng lantaran takut dengan adanya virus Covid-19.

Tak hanya itu, pria bernama Sabar Suharno (46) itu juga membeli CCTV.

Perangkat tersebut dipasang di sekeliling rumahnya untuk memantau orang yang akan berkunjung.

Sabar pun tak ambil pusing dengan respons warga atas apa yang telah dilakukannya.

Ia mengklaim telah mendapatkan izin dari ketua RT untuk menutup rumahnya dengan seng.

"Orang selalu ada yang pro dan kontra, saya enggak masalah, saya juga tidak mengganggu lingkungan. Saya hanya berusaha menjaga diri," kata dia.

Baca juga: Saking Takut Corona, Pria di Banyumas Pagari Rumah dengan Seng

Ketakutan dengan adanya virus Covid-19

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Sabar melakukan hal itu lantaran ketakutan dengan virus corona.

"Saya sering melihat berita-berita tentang Covid-19 jadi ketakutan saya lebih dari warga yang lain," kata dia.

Rasa takut Sabar semakin bertambah karena ada tetangganya yang terinfeksi virus Covid-19.

"Covid-19 ini sudah di depan mata. Begini saja (menutup rumah dengan seng) saya tidak yakin bisa terlindungi tapi ini sudah upaya paling maksimal," ujar dia.

Baca juga: Kaget, Bayi Tiba-tiba Keluar Saat Hendak Buang Air, Dedeh: Saya Enggak Hamil

 

Rumah Sabar Suharno (46) Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dipagari dengan seng karena takut terpapar Covid-19.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Rumah Sabar Suharno (46) Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dipagari dengan seng karena takut terpapar Covid-19.
Batasi interaksi dua pekan terakhir

Selama hampir dua pekan terakhir, Sabar, istri dan tiga anaknya juga memilih membatasi interaksi dengan orang luar.

Selain memagari rumah dengan seng, Sabar juga membeli CCTV untuk memantau kondisi di sekitar rumahnya.

Tujuannya, supaya orang-orang yang akan berkunjung ke rumahnya bisa terpantau.

"Kemarin ada teman saya dari luar kota mau mampir ke sini tapi tidak saya perbolehkan, sudah dekat sini padahal," kata dia.

Sabar mengandalkan pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan anak-anaknya kerap membeli makanan melalui pemesanan online.

"Di sini banyak pedagang keliling, ada sayur dan lainnya. Kadang anak-anak juga order lewat ojek online," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com