Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Gunung Merapi yang Kembali ke Pengungsian Wajib "Rapid Test"

Kompas.com - 08/01/2021, 05:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com- Ratusan warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali dievakuasi ke barak pengungsian atau tempat evakuasi akhir (TEA) karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi meningkat signifikan.

Namun mereka wajib menjalani rapid test sebelum masuk ke barak sebagai prosedur awal pencegahan penularan Covid-19.

Pemeriksaan ditangani oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang.

Baca juga: Pipa Saluran Air Putus Terkena Aliran Lahar Hujan Gunung Merapi

"Karena untuk keamanan dari Covid-19 maka warga kami pengungsi diwajibkan rapid test biar aman semua. Sementara ini alhamdulillah aman semua," ujar Kepala Desa Paten, Sutarno ditemui di lokasi TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Kamis (7/1/2021) sore.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Gunawan menambahkan, rapid test merupakan upaya pencegahan agar barak pengungsi tidak menjadi klaster penularan Covid-19.

"Kalau di TEA sakit kan nanti jadi repot, maka diantisipasi difilter istilahnya. Dari pengungsi ini nanti dapat diketahui yang negatif berapa yang reaktif positif berapa,"katanya. 

Jika nanti diketahui ada yang reaktif sakit, maka akan dirujuk ke Rumah (RS) Sakit Merah Putih di Kabupaten Magelang atau rumah sakit terdekat dari TEA.

Baca juga: Begini Pola Baru Aktivitas Gunung Merapi, Usai Letusan Hebat 2010

Namun, pengungsi yang kondisinya baik maka dilakukan isolasi mandiri karena disediakan barak khusus.

"Ada barak khusus OTG untuk isolasi mandiri nanti bisa koordinasi dengan koordinator barak di TEA ini. Setelah semua di-rapid kita akan minta laporan dari Dinkes berapa yang reaktif dan nonreaktif. Jadi kita akan melakukan evaluasi terus,"katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com