Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pesawat MAF Dibakar di Papua, Sempat Ada Suara Tembakan

Kompas.com - 07/01/2021, 19:39 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Pesawat MAF PK-MAX hangus terbakar di Bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Polisi menduga pesawat itu dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Rabu (6/1/2021).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, pada Rabu pukul  09.00 WIT, pesawat yang di piloti warga Amerika bernama Alex Luferchek berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa 2 penumpang masyarakat.

Pesawat itu berangkat dengan tujuan Pagamba atau bandara perintis milik MAF di Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya.

Baca juga: KKB Bakar Pesawat MAF di Papua, Berawal dari Rebutan Kursi

"Pukul 09.30 WIT, pilot pesawat MAF PK-MAX atas nama Alex Luferchek melaporkan via radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat tiba di Bandara Pagamba dengan baik," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/1/2021) malam. 

Selanjutnya, kata Kamal, saat pilot turun dari pesawat datang seseorang diduga KKB yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti.

Orang tersebut membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk.

Beruntung, pilot dapat diamankan para pendeta dan masyarakat. 

Namun, pesawat itu kemudian dibakar oleh diduga KKB. 

Saat pesawat terbakar terdeteksi oleh Basarnas Pusat, dan menyampaikan kepada yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat PK-MAX tersebut. 

"Atas kejadian tersebut pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya," tutur Kamal. 

Kamis pagi pilot pesawat MAF telah dievakuasi ke Nabire menggunakan helikopter VIDA yang di piloti Kapten Natan Fagerlie.

Setelah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, pilot pesawat MAF tersebut diberangkatkan oleh pihak MAF ke Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut. 

Baca juga: Bule di Bali Cuek Terhadap Protokol Kesehatan, Satpol PP: Kita Merasa Dilecehkan

Kamal menambahkan, Polres Nabire telah melakukan koordinasi dengan Polres Intan Jaya untuk menuju ke lokasi kejadian, karena kejadian tersebut terjadi di wilayah Polres Intan Jaya.

Namun, karena lokasi hanya dapat dijangkau melalui jalur udara, sehingga anggota belum tiba di lokasi kejadian.

Meski demikian, Kamal memastikan anggota akan sesegera mungkin mendatangi lokasi kejadian guna dilakukan oleh TKP.

"Langkah-langkah kepolisian yang dilakukan yakni, menerima laporan, berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kasus tersebut dalam penanganan Polres Nabire," pungkas Kamal. 

KKB mengaku bertanggung jawab

Pihak KKB menyatakan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Ya, itu Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker bertanggung jawab," ujar Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui rilis.

KKB menurutnya sudah pernah mengumumkan akan menargetkan pesawat yang mengakut TNI dan Polri.

"Dan Alasan nya sudah jelas, bahwa tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah umumkan bahwa apabila helicopter civilian dan pesawat sipil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri maka TPNPB siap tembak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com