Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Garut dan Wakilnya Akan Divaksin Covid-19 Minggu Depan

Kompas.com - 07/01/2021, 12:54 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Mulai minggu depan, pemerintah akan memulai pemberian vaksin Covid-19 di Kabupaten Garut.

Untuk tahap pertama ini, rencananya seluruh tenaga kesehatan di Garut yang jumlahnya mencapai 6.563 orang divaksin bersama bupati, wakil bupati dan sekretaris daerah.

“Tahap pertama, bersama tenaga-tenaga kesehatan, bupati, wakil bupati dan sekda, itu yang pertama di vaksinasi,” jelas Wakil Bupati Garut Helmi Budiman seusai mengikuti zoom meeting bersama Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Command Centre, Pemkab Garut, Selasa (5/01/2021).

Menurut Helmi, sesuai arahan dari Mendagri, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB pada zoom meeting tersebut, vaksinasi di Kabupaten Garut akan dimulai minggu depan untuk tenaga kesehatan dan pejabat publik. Vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali untuk setiap orangnya.

“Ada dua dosis, pertama dan kemudian (dosis kedua) 10 hari kemudian, jeda sepuluh hari paling cepat untuk dosis tambahan,” katanya.

Baca juga: Garut Ajukan 6.563 Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Setelah vaksinasi tahap pertama selesai, menurut Helmi, vaksinasi tahap kedua akan diberikan untuk jajaran TNI-Polri, selanjutnya tahap ketiga untuk guru dan tenaga pengajar serta tahap keempat untuk masyarakat.

Kuota vaksin

Helmi memperkirakan, jumlah total vaksin yang akan diterima Kabupaten Garut mencapai 1,5 juta vaksin Covid-19 yang digunakan untuk 60 persen penduduk Garut. Vaksinasi akan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, yaitu 23 bulan.

“Kalau 60 persen penduduk kita, mungkin sekitar 1,5 juta, itu dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang 23 bulan. Insya Allah kita optimistis selesai,” katanya.

Sebelum melaksanakan vaksinasi, Helmi melihat yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah saat ini adalah soal ketersediaan tenaga-tenaga profesional untuk vaksinasi. Karenanya, saat ini pihaknya tengah berupaya mengoptimalkan tenaga medis yang ada untuk bisa melakukan vaksinasi.

“Sebenarnya tenaga medis kurang, tapi akan kita optimalkan, kita atur strategi bagaimana tenaga medis yang ada bisa dioptimalkan,” katanya.

Sementara untuk tempat penyimpanan vaksin, Helmi mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan tempat penyimpanan vaksin dari mulai gudang dengan ruang berpendingin. Hingga saat ini, semua puskesmas telah memiliki tempat penyimpanan vaksin sendiri.

“Ada tiga yang rusak (alat penyimpan vaksin di puskesmas), sekarang sedang dicarikan penggantinya,” katanya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Garut Tunggu Kepastian Vaksin Covid-19

Selama vaksinasi yang dilakukan secara bertahap oleh pemerintah, Helmi melihat pihak swasta juga bisa melakukan vaksinasi secara mandiri jika memang ingin melakukannya untuk para pekerja meski pemerintah telah menyiapkannya secara gratis.

“Kita belum sempat membicarakan itu (vaksinasi mandiri), karena pemerintah telah menyiapkan gratis, tapi tidak menutup kemungkinan, karena ada vaksin yang dijual bebas, perusahaan yang mau beli sendiri untuk vaksinasi karyawannya diperbolehkan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com