Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Malang Raya Modifikasi Pembatasan Kegiatan dari Pemerintah Pusat

Kompas.com - 07/01/2021, 12:46 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang menggelar rapat koordinasi terkait kebijakan pemerintah pusat soal pembatasan kegiatan masyarakat secara terbatas yang akan dimulai pada 11 hingga 25 Januari 2020 nanti.

Rapat koordinasi tiga pemerintah daerah itu berlangsung di Balai Kota Malang, Kamis (7/1/2021).

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, pemerintah di Malang Raya masih merumuskan pelaksanaan pembatasan kegiatan itu.

"Ini kami sedang dalam memformulasikan bagaimana Malang Raya ini supaya satu ketentuan bahasa dan akan dikomunikasikan bersama," kata Dewanti, di Markas Kodim 0833 Kota Malang, Kamis.

Baca juga: Jadi Kampus yang Terbanyak Ajukan Paten, UB Dapat Apresiasi Jokowi

Meski begitu, Dewanti memastikan bahwa pelaksanaan pembatasan kegiatan kali ini tidak sama dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan di awal pandemi.

"Insya Allah PSBB-nya bukan seperti PSBB dulu tetapi hanya pembatasan seperti kemarin waktu mau menghadapi malam Tahu Baru," kata dia.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pihaknya akan memodifikasi instruksi dari pemerintah pusat tersebut.

"Sudah disepakati bahwa nanti kami akan modifikasi," kata dia.

 

Keputusan untuk memodifikasi itu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Wali Kota Malang Sutiaji, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Pemerintah Kabupaten Malang yang diwakili oleh asisten 1.

Instruksi pemerintah pusat terkait pembatasan kegiatan yang akan direrapkan tanpa modifikasi adalah tentang work from home (WFH).

Sebab menurutnya, risiko tinggi penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini ada pada klaster perkantoran yang merembet pada klaster keluarga.

Baca juga: Sebuah Jembatan di Kabupaten Malang Ambrol akibat Hujan Deras, 7.450 Orang Terisolasi

"Pembatasannya yang munkin kami pakai adalah WFH-nya. Karena itu adalah pengaturan internal. Karena kami tahu sekarang klaster yang lagi ramai adalah klaster kantor, terus membawa klaster keluarga. Jadi, yang kami pakai WFH-nya, di sana diatur 25-75 persen. Jadi 75 karyawannya WFH, yang WFO (work from office) adalah 25 persen. Itu nanti yang kami atur, tapi itu internal kami," kata dia.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto merinci daerah yang akan melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat secara terbatas mulai 11 hingga 25 Januari 2020 nanti yang menyasar Jawa dan Bali.

Untuk Provinsi Jawa Timur, daerah yang akan melaksanakan pembatasan kegiatan itu yakni Surabaya dan Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com