Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Swab PCR di Bandara Supadio Pontianak Diklaim Efektif Kendalikan Covid-19

Kompas.com - 07/01/2021, 12:39 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengklaim, pemberlakuan syarat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) bagi penumpang pesawat yang tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak efektif mengendalikan penyebaran virus corona.

“Satgas menilai, dengan persyaratan PCR, cukup efektif menekan laju penularan kasus dari luar Kalbar dan cukup signifikan dalam mengendalikan kasus,” kata Harisson kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

Harisson menyebut, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang dikeluarkan pada Rabu (6/1/2021), persentase kesembuhan pasien virus corona Kalbar telah mencapai 90,82 persen.

“Dari seluruh provinsi di Indonesia, persentase kesembuhan pasien di Kalbar berada di peringkat 3, di bawah Riau 92,74 persen dan Papua Barat 92,14 persen,” ujar Harisson.

Baca juga: Syarat Swab PCR di Bandara Supadio Pontianak Diperpanjang sampai Cap Go Meh

Harisson menambahkan, akibat pengetatan terhadap masuknya penumpang pesawat, peningkatan penularan kasus Covid-19 berasal dari warga yang datang dari luar Kalbar menurun.

Sehingga, Satgas Covid-19 lebih fokus pada penertiban protokol kesehatan dengan melakukan razia di sejumlah warung kopi.

"Tingkat penyebaran virus corona di Kalbar sudah mulai menurun. Bahkan di Pontianak kasusnya sudah mulai bisa dikendalikan, ini akibat rutinnya razia protokol kesehatan,” uvap Harisson.

Maka dari itu, pemberlakuan syarat tes swab PCR bagi penumpang pesawat yang tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak diperpanjang sampai perayaan Cap Go Meh atau Minggu 28 Februari 2021.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Pontianak Dimulai Pekan Depan, Prioritas untuk Nakes

Menurut Harisson, perpanjangan ini dilakukan karena tingkat penyebaran dan angka kematian akibat virus corona di luar Kalbar sangat signifikan.

Ditambah lagi, bulan Februari akan ada hari raya Imlek dan perayaan Cap Go Meh.

Di mana, dalam dua agenda tersebut, terjadinya peningkatan kedatangan warga dari luar Kalbar.

“Untuk itu kita harus menjaga warga Kalbar ini supaya tidak tertular oleh pelaku pejalanan dalam negeri. Satgas harus memastikan, para pendatang ini tidak memawa virus,” ujar Harisson.

Harisson menerangkan, kebijakan ini juga diberlakukan di bandara-bandara lain Kalbar yang menerima kedatangan pesawat dari luar.

“Misalnya Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang didarati pesawat dari Semarang, Jawa Tengah,” ucap Harisson.

Harisson menegaskan, jika ada maskapai yang tetap membawa penumpang tanpa hasil swab PCR akan didenda Rp 5 juta dan disanksi larangan terbang membawa penumpang.

Sedangkan bagi penumpang, akan disanksi membawa tagihan biaya pemeriksaan swab PCR dan menjalani isolasi di Upelkes Kalbar sampai hasil pemeriksaannya keluar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com