Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ekshibisionisme di Karawang, Kronologi hingga Kiat Menghadapi Pelaku

Kompas.com - 07/01/2021, 08:17 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Warganet di Karawang, Jawa Barat, dihebohkan dengan video aksi pamer alat kelamin yang dilakukan seorang pria terhadap seorang wanita.

Video yang menunjukkan aksi ekshibisionisme itu kemudian viral di media sosial.

Pelaku yang diketahui berinisial A (30) berhasil ditangkap polisi pada Selasa (5/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kronologi kasus

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karwang AKP Oliestha Ageng Wicaksana menyebut, korban saat itu tengah mengawasi tukang yang sedang merenovasi rumahnya di Sukaseuri, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Baca juga: Teror Ratusan Ular Kobra, Satu Warga Tewas hingga Perburuan Dilakukan

Saat menengok ke luar gerbang, korban melihat gelagat mencurigakan dari A yang berhenti di depan rumah.

Pelaku terlihat sedang memamerkan alat kelaminnya.

"Korban teriak hayo, namun pelaku masih melakukan aksinya. Korban kemudian masuk ke rumah mengambil ponsel, lalu keluar dan merekam aksi pelaku," ujar Oliestha.

Sambil merekam aksi pelaku, korban memberanikan diri meneriaki pelaku.

Pelaku kemudian langsung kabur.

Baca juga: Polisi: Korban Merekam Aksi Pelaku Ekshibisionisme untuk Membela Diri

Pelaku menggunakan jaket hitam, helm hijau dan mengendarai motor Yamaha Nmax.

Nomor kendaraan pelaku terekam dengan jelas dalam video.

Korban mengalami trauma

Korban yang ketakutan kemudian bercerita kepada suaminya, NR, dan menunjukkan video yang ia rekam.

Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma.

"Kejadian ini bikin istri saya takut dan trauma," ucap NR.

NR berharap polisi segera menangkap pelaku. Ia tidak ingin pelaku melakukan hal serupa dan meresahkan masyarakat.

 

Pelaku ekshibisionisme ditangkap

Polisi yang mendapati kabar meresahkan itu langsung melakukan penyelidikan.

Pelaku aksi ekshibisionisme tersebut diketahui berasal dari Purwakarta, Jawa Barat.

"Begitu viral, kami lakukan penyelidikan. Setelah menemukan identitas, (pelaku) berhasil kita amankan pada Selasa," ujar Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra di Mapolres Karawang, Rabu (6/1/2021).

Kepada polisi, A mengaku iseng saat tengah lewat di depan rumah korban dan kemudian melakukan aksi ekshibisionisme.

Pria pengangguran itu mengaku baru pertama kali beraksi.

"Pelaku telah dengan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya di muka umum kepada seorang wanita," ujar Rama.

Sempat tidak mengaku

Meski demikian, Oliestha menyebut, awalnya A tidak mengaku melakukan aksi pamer kelamin.

Dia berdalih tengah berhenti di lokasi kejadian saat mencari pekerjaan.

"Awalnya ngakunya lagi berhenti. Dia lagi muter-muter nyari pekerjaan," ucap Oliestha.

Namun, setelah dilakukan pendalaman, A mengakui perbuatannya.

"Akhirnya dia mengakui," kata Oliestha.

Pelaku dijerat Pasal 36 jo Pasal 10 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti sepeda motor dan perlengkapan yang digunakan pelaku saat beraksi.

Membela diri

Oliestha mengatakan, korban yang merekam aksi ekshibisionisme tersebut adalah tindakan yang dilakukan untuk membela diri.

Psikolog dari Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang Cempaka Putrie Dimala juga berpendapat serupa.

Ia menilai, korban merekam aksi itu secara spontan sebagai pembelaan diri.

Pada situasi tersebut, menurut dia, korban merasa terancam.

"Untuk perekaman memang kita (perempuan) secara spontan melakukan sesuatu hal sebagai cara untuk membela diri," ucap Cempaka.

Perilaku seks menyimpang

Cempaka mengatakan, dari sisi psikologis, ekshibisionisme adalah perilaku seksual menyimpang, di mana pelaku akan mendapatkan fantasi melalui ekspresi dari korban.

Misalnya, saat korban terlihat kaget atau ketakutan.

"Itu yang pelaku harapkan," ujar Cempaka saat dihubungi melalui telepon, Senin (5/1/2021).

Kiat menghadapi pelaku

Cempaka pun memberikan kiat bagi perempuan yang menjadi korban aksi pamer kelamin.

Menurut Cempaka, pelaku biasanya melancarkan aksinya di tempat sepi.

Untuk itu, para wanita perlu waspada saat berada di tempat sepi.

Selain itu, saat berhadapan dengan pelaku ekshibisionisme, korban sebaiknya tidak salah bersikap.

"Yang perlu dilakukan adalah tidak mengeluarkan ekspresi yang memang diharapkan oleh yang bersangkutan. Kemudian menjauh saja, menghindar ke tempat ramai," ucap dia.

Kemudian, apabila memungkinkan, korban bisa merekam atau menyiarkan aksi pelaku dengan mensensor hal-hal yang sensitif.

Rekaman bisa menjadi bukti bagi polisi untuk menindak pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com