Iwan juga menyebut, R jarang memasang bendera Merah Putih di pagar rumah saat peringatan 17 Agustus sesuai imbauan pemerintah.
"Tahun 2016 kita selalu ajak untuk bergaul kembali seperti dulu karena sudah lama ditau sama densus. Bukan saya yang sampaikan tapi petugas," ujar dia.
Selain rumah milik R, pengajian sering dilakukan di rumah salah satu warga berinisial I.
I yang turut diamankan tim Densus 88 ini diketahui baru mengontrak rumah sekitar tahun 2016.
"Kalau ditanya ada sedikit pertemuan majelis taklim khusus untuk kelompok ibu-ibu. Terbagi dua pengajiannya. Rumahnya I (khusus) ibu-ibu, kalau laki-laki di sini (rumah R)," tandas Iwan.
Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan, polisi mengamankan 20 orang terduga teroris dari Perumahan Villa Mutiara Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kelompok ini sudah melakukan kajian di perumahan ini.
"Keberadaan mereka cukup lama menurut Pak RT. Mereka membentuk pengajian sendiri," ujar Merdisyam.
Sebelumnya diberitakan, dua terduga teroris berinisial R (44) dan A (22) tewas tertembak saat ditangkap tim gabungan Densus 88 Mabes Polri bersama tim gegana Polda Sulsel dan aparat Polrestabes Makassar di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1/2021) pagi.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan, dua terduga teroris tersebut merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.