Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Man, "Superhero" yang Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19, Ternyata Seorang Camat...

Kompas.com - 06/01/2021, 16:23 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Beragam cara dilakukan pemerintah daerah untuk mengingatkan warganya agar mematuhi protokol kesehatan demi menekan penyebaran Covid-19.

Di Surabaya, pemerintah kota mengutus seorang "superhero" bernama New Man untuk berkeliling ke pusat keramaian, seperti pasar dan mall.

New Man diberi tugas mengingatkan masyarakat Surabaya agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

New Man mengenakan kostum ketat layaknya pahlawan super, pakaian hijau dengan huruf S di bagian dada, sepatu oranye, dan jubah.

Bedanya, jika pahlawan super rata-rata bertubuh kekar, New Man terlihat tambun, rambut botak, memakai kacamata, dan masker.

Ketika tak bertugas sebagai New Man, lelaki itu dikenal sebagai Muhammad Yunus. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Camat Sawahan, Kota Surabaya, itu tak tahu alasan pemkot memilihnya sebagai New Man.

Baca juga: Pemkot Surabaya Siap Laksanakan Vaksinasi Covid-19

"Saya tidak bisa menilai diri saya sendiri, silakan tanya ke Pemkot Surabaya," kata Yunus saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).

Meski begitu, ia memastikan tak pernah malu atau menyesal memakai seragam New Man.

"Sepanjang itu untuk kebaikan masyarakat tidak masalah saya menjadi apa pun karena itu sudah menjadi tugas saya," terangnya.

Mengutus New Man, kata dia, adalah cara lain Pemkot Surabaya untuk mengingatkan masyarakat agar tetap patuh kepada protokol kesehatan.

"Jadi kalau ada warga yang melanggar protokol kesehatan, mereka ingat didatangi New Man, sehingga mereka kembali patuh," ucapnya.

 

Sosok New Man itu merupakan ide mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma ingin mengingatkan masyarakat dengan cara yang unik.

Sehingga, masyarakat tetap ingat dan patuh menerapkan protokol kesehatan.

Setelah beberapa kali turun ke lapangan, Yunus mengaku bersyukur karena respons masyarakat sangat bagus.

"Warga menyambut dengan baik dan mereka senang dengan kedatangan New Man. Semoga dengan cara ini warga Surabaya semakin patuh dengan protokol kesehatan dan angka kasus Covid-19 di Surabaya perlahan bisa dikendalikan," harapnya.

Baca juga: Usai Libur Panjang Akhir Tahun, Satgas Covid-19 Surabaya Temukan Klaster Perkantoran

Yunus tak setiap hari mengenakan kostum New Man dan berkeliling di pusat keramaian. Jadwal turun ke lapangan diatur Pemkot Surabaya.

Selain berkeliling, New Man juga melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. 

Yunus mencontohkan, sosialisasi yang dilakukan di tengah Pasar Pabean, Surabaya Utara, awal pekan lalu. Ia menggunakan bahasa Madura karena sebagian besar pedagang di pasar itu merupakan warga Madura.

"Minta tolong gih, angguy maskerra, jek bukka. Jek apolkompol, jeghe jarakna, ben abecco ngangguy sabun. Tore padhe ajege ben disiplin, sopaje corona atau Covid-19 paneka bisa cepat elang. (Minta tolong ya, ayo pakai maskernya, jangan dibuka. Jangan kumpul-kumpul, dijaga jaraknya, dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Mari kita bersama-sama menjaga dan disiplin, supaya Covid-19 ini bisa cepat hilang)," kata Yunus mengulang bahasa sosialisasi protokol kesehatan yang diucapkan saat itu.

 

Sebanyak 18.339 kasus positif Covid-19 tercatat di Surabaya hingga Selasa (5/1/2021). Rinciannya, 17.006 pasien sembuh dan 1.256 meninggal.

Sementara, sebanyak 87.797 kasus positif Covid-19 tercatat di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 75.546 kasus (86,05 persen) sembuh, 6.132 (6,98 persen) dirawat, dan 6.119 kasus (6,97 persen) meninggal.

Sebanyak tiga daerah di Jawa Timur menyandang status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19, yakni Blitar, Ngawi, dan Lamongan.

Baca juga: Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Chacha Sherly di Rumah Duka

Sementara 35 daerah lain berstatus zona oranye atau daerah risiko sedang penularan Covid-19, yakni Kota Surabaya, Kota Batu, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Malang, Kediri, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Kota Mojokerto, dan Jombang.

Selanjutnya Nganjuk, Madiun, Magetan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto, dan Kota Madiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com