Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Sering Dengar Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi Pilih Kembali Mengungsi

Kompas.com - 06/01/2021, 11:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ratusan warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali mengungsi karena aktivitas vulkanik gunung tersebut meningkat signifikan belakangan ini.

Pada November 2020, warga sudah mengungsi saat Merapi dinyatakan Siaga.

Namun mereka pulang ke rumah masing-masing karena aktivitas Merapi cenderung landai meski masih Siaga.

Baca juga: 4.000 Nakes di Magelang Bakal Divaksin Covid-19 Gelombang Pertama

Salah seorang warga Dusun Babadan I, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Nur Intan (21), menceritakan setiap hari mendengar gemuruh dari arah puncak Gunung Merapi.

Dusun Babadan I adalah salah satu dusun yang direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Geologi (BPPTKG) untuk dikosongkan karena masuk kawasan rawan bencana (III).

"Sudah beberapa terakhir kemarin (mendengar) gemuruh terus, setiap hari ada suara itu. Jadi ikut ngungsi lagi," ujar Intan, ditemui di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (6/1/2021).

Intan bersama 245 warga Babadan I lainnya dievakuasi pada Selasa (5/1/2021) ke desa penyangga (sister village) Desa Banyurojo.

Baca juga: Lagi, Dokter di Magelang Meninggal dalam Kondisi Positif Covid-19

Sebagian besar mereka adalah kelompok rentan, yakni wanita, orang tua/lansia, ibu hamil/menyusui, anak-anak, orang sakit, dan kaum disabilitas.

Koordinator Pengungsi Dusun Babadan 1, Wahyudi menjelaskan, warga yang mengungsi lagi ini adalah warga yang sebelumnya sudah mengungsi ketika Merapi naik status dari waspada ke siaga, November 2020 lalu.

Pada 14 Desember 2021 mereka pulang ke rumah masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com