Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Jadi TKW, Ayah Beri 2 Anaknya Susu Beracun Lalu Coba Bunuh Diri, Si Bungsu Tewas

Kompas.com - 06/01/2021, 11:16 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang ayah di Lampung Timur tega meracuni dua anaknya kemudian mencoba bunuh diri dengan meminum racun yang sama.

Peristiwa menghebohkan ini terjadi di Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur pada Selasa (5/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Korban yakni berinisial TH (35) dan dua orang anaknya, IH (10) dan HS (6).

Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Faria Arista mengatakan, peristiwa itu diketahui mulanya dari HD yang merupakan ayah dari TH.

"Pak HD ini baru pulang dari sawah, dan begitu tiba di rumah, ketiga korban sudah tidak sadarkan diri," kata Faria saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Pria Nekat Minum Racun di Rumah Pacar dan Ditemukan Ibu Kekasih, Depresi Hendak Ditinggal Nikah

Berdasarkan sejumlah barang bukti dan informasi yang dikumpulkan kepolisian di tempat kejadian perkara (TKP), kata Faria, diduga TH berusaha mengajak kedua anaknya itu untuk mengakhiri hidupnya.

Menurut Faria, diduga TH memberikan susu untuk diminum oleh kakak beradik. Kedua anak TH itu tidak mengetahui bahwa ayahnya telah mencampurkannya dengan racun.

Setelah kedua anak kecil itu meminum susu beracun itu, TH juga berusaha bunuh diri dengan menenggak minuman yang sama.

"Ini baru dugaan sementara, kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," kata Faria.

Faria menambahkan, motif sementara diduga TH mengalami frustasi dan masalah keluarga lantaran sang istri sedang berada di luar negeri menjadi buruh migran sejak 17 bulan ke belakang.

"Motif sementara itu, ada persoalan keluarga. Tetapi ini juga masih kami dalami," kata Faria.

Satu korban meninggal dunia

Ketiga korban yang saat ditemukan sedang mengalami kejang langsung dibawa ke RSUD Sukadana, Lampung Timur, untuk mendapatkan perawatan.

Namun, satu orang korban yakni HS, anak bungsu dari TH, meninggal dunia.

"Satu korban, yaitu anak perempuan yang paling kecil meninggal dunia saat dirawat," kata Faria.

Baca juga: 2 Lansia Ditemukan Terkapar di Kebun, Diduga Usai Minum Racun Tikus, Kondisi Kritis

Sementara, dua korban lain yakni TH dan IH saat ini masih mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.

"Kami menunggu perkembangan dari kedua korban, untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Faria.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com