Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Zumarni, Terjebak di Jalan Rusak dan Macet Saat Pendarahan Setelah Melahirkan, Akhirnya Tewas

Kompas.com - 06/01/2021, 08:12 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Macet sehari semalam

Kemacetan akibat jalan rusak itu memang telah menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya tokoh masyarakat setempat, Junaidi Habe.

"Sudah bertahun-tahun jalan sepanjang 2 kilometer tidak mendapat perhatian pemerintah," kata Junaidi kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Kemacetan bisa terjadi sampai sepanjang 7 kilometer.

Akibatnya, kemacetan baru bisa terurai setelah berjam-jam, bahkan bisa sampai sehari semalam.

Baca juga: Bermula Gubernur Khofifah Positif Covid-19, Terbongkar 8 Pejabat Pemprov Jatim Juga Terinfeksi dan Tanpa Gejala

Tuntut perbaikan jalan

Ilustrasi jalan rusak.Shanghaiist Ilustrasi jalan rusak.
Junaidi yang merupakan akademisi UIN Sultan Thaha Saefuddin menuntut pemerintah agar memperbaiki jalan rusak tersebut.

Dia khawatir akan muncul korban-korban baru setelah Zumarni.

Menurutnya, pemerintah kabupaten dan DPRD Tanjab Timur harus mendesak Pemerintah Provinsi Jambi turun tangan.

"Pemda dan dewan dapil Tanjab Timur harus mendesak agar jalan itu diperbaiki, agar tidak jatuh lagi korban," kata Junaidi.

Baca juga: Fakta Rencana Kepulangan Abu Bakar Baasyir, Dikawal Densus hingga Ancaman Bubarkan Penyambutan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com