Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Pukuli Istri dan 2 Anaknya hingga Babak Belur, Alasannya Khilaf

Kompas.com - 05/01/2021, 21:49 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria berinisial SMN, warga Kecamatan Wampu, Langkat, Sumatera Utara, diamankan polisi.

Pasalnya, ia tega menganiaya istri dan dua anaknya hingga babak belur.

Kasus tersebut terungkap setelah video penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap korban viral di media sosial.

Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, alasan pelaku melakukan perbuatan keji itu diduga karena terpengaruh narkoba.

Baca juga: Viral Video Pria Pukuli Istri dan 2 Anaknya, Korban Diseret Hingga Tak Berdaya, Pelaku Ternyata Pemakai Narkoba

Sudah berulang kali 

Kanit PPA Polres Langkat Iptu Nelson Manurung mengatakan, setelah video tersebut viral di media sosial dan mendapat laporan dari korban, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan pelaku itu ternyata sudah berulang kali terjadi.

Adapun korbannya adalah istrinya berinisial SN dan kedua anaknya yang masih berusia 15 dan 16 tahun.

Setelah mengantongi keterangan dari sejumlah saksi dan korban, pelaku diamankan pada Senin (4/1/2021).

Saat akan ditangkap di Pasar 10, kata dia, pelaku sempat berusaha kabur dengan menaiki bus.

Namun, upayanya untuk melarikan diri itu gagal karena lebih dulu diringkus polisi.

Baca juga: Fakta Pemilik Rumah dan Satpam Jadi Tersangka Setelah Aniaya Pencuri hingga Tewas

Alasan pelaku khilaf

Saat dilakukan pemeriksaan di kantor polisi itu pelaku sempat mengelak melakukan penganiayaan kepada korban.

Namun, setelah ditunjukan video yang viral di medsos tersebut ia terkejut dan baru mengakui perbuatannya.

Ketika ditanya alasannya melakukan perbuatan itu, pelaku awalnya mengaku karena khilaf.

Namun, polisi tidak mempercayai keterangannya begitu saja. Mengingat pelaku juga terbukti mengonsumsi narkoba.

"Kan tak mungkin khilaf, masak jawabnya khilaf aja, berkali-kali dipukul, ya udah diam aja dia (pelaku) terus. Padahal orangtua, darah daging dipukuli, kok sampai hati. Menurut aku ya itu, narkoba," katanya.

"Soalnya dia pakai narkoba juga, ya mungkin efek narkoba itu dia selalu minta duit sama istrinya yang kerja bantu cuci pakaian. Jadi tak dikasih uang, marah lalu mukul," katanya.

Berdasarkan bukti dan keterangan saksi yang dihimpun polisi, saat ini pelaku telah dinaikan statusnya sebagai tersangka dan dilakukan penahanan untuk proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: Fakta Pemilik Rumah dan Satpam Jadi Tersangka Setelah Aniaya Pencuri hingga Tewas

Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com