Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Usia, Keinginan Wali Kota Ambon Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19 Gagal

Kompas.com - 05/01/2021, 16:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Keinginan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk menjadi yang pertama mendapatkan vaksin Covid-19 di Kota Ambon tak bisa terpenuhi.

Richard terkendala faktor usia yang membuatnya tak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

Sesuai kriteria, pihak yang menerima vaksin tahap pertama harus berusia 18-59 tahun. Sementara, Richard telah berusia 72 tahun.

"Saya dan pak wakil wali kota ini karena sudah di atas 60 tahun jadi nanti di tahap dua," kata Richard saat memberikan keterangan di Kantor Wali Kota Ambon, Selasa (5/1/2021).

Richard mengaku ingin sekali menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19 di Ambon. Tetapi, dirinya tak sesuai kriteria yang ditetapkan.

Baca juga: Longboat yang Hilang Kontak Setelah Bertolak dari Mimika Tiba di Asmat dengan Selamat

"Kalau kita masuk di kriteria 18-59 tahun maka kita akan pertama divaksin," ujarnya.

Menurutnya, menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 akan berpengaruh positif bagi masyarakat Kota Ambon.

Masyarakat tak resah menerima vaksin Covid-19 karena wali kota telah memberi contoh. 

Hal itu akan membantu Pemkot Ambon dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"Menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi akan menjadi contoh bagi masyarakat, biar tidak ada yang resah tapi karena usia kita akan jalani vaksinasi di tahap kedua," katanya.

 

Sesuai jadwal, vaksinasi tahap pertama di Kota Ambon berlangsung pada 14 Januari.

Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Ambon akan diikuti sekitar 3.700 tenaga medis yang ada di ibu kota Provinsi Maluku itu.

Baca juga: Banyumas Baru Dapat Kuota Vaksin Covid-19 untuk 3.626 Tenaga Kesehatan

Saat ini, sebanyak 15.120 dosis vaksin untuk provinsi Maluku yang sedang disimpan di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Maluku.

"Dalam waktu dekat ini provinsi akan bagi, kita dapat berapa dan saya kira Ambon akan dapat lebih banyak karena jumlah penduduk dan jumlah yang terkonfirmasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com