CIAMIS, KOMPAS.com - Bencana pergerakan tanah terjadi di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bencana ini memang tidak terjadi secara cepat, namun pelan-pelan atau bertahap.
Warga Cilimus memiliki cara sederhana untuk mengetahui di rumahnya terjadi pergerakan tanah atau tidak.
Caranya dengan memasukkan batang bambu maupun korek api di dinding yang retak.
"Tancapkan bambu di retakan dinding secara kuat," kata Sahwi, warga yang rumahnya mengalami pergerakan tanah, saat ditemui Selasa siang (5/1/2021).
Jika setelah beberapa jam atau bahkan hari, bambu tersebut menjadi longgar bahkan terlepas dari retakan, itu menandakan di rumah tersebut terjadi pergerakan tanah.
"(Bambu) ini tadinya ditancapkan kuat pada hari Sabtu. Namun sekarang (Selasa) sudah longgar, bahkan terlepas dari retakan dinding," kata Sahwi.
Saat ditemui, Sahwi dibantu tetangganya sedang mengangkut perabotan rumah tangga ke atas kendaraan pikap. Dia hendak memindahkan perabotan ke rumah kerabatnya.
"Mau mengungsi, barang dititipkan di rumah saudara," katanya.
Baca juga: Ketakutan karena Tanah Bergerak di Ciamis, Warga Satu RT Mengungsi
Sahwi mengungsi atas kesadaran sendiri. Hal ini terpaksa dilakukan karena bermunculan retakan di dinding rumahnya.
"Saya khawatir rumah roboh," kata dia.
Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jumat malam. Akibat peristiwa ini, sebanyak 22 rumah warga dikosongkan.
Warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya karena khawatir tiba-tiba rumah rubuh dan menimpa penghuninya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.