Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kampus yang Terbanyak Ajukan Paten, UB Dapat Apresiasi Jokowi

Kompas.com - 05/01/2021, 14:28 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) menjadi kampus paling banyak mengajukan paten selama pandemi Covid-19. UB tercatat mengajukan paten sebanyak 132 pengajuan.

Karena itu, UB mendapat piagam penghargaan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai peringkat pertama permohonan paten tertinggi pada masa pandemi kategori universitas pada 5 November 2020 lalu.

Raihan UB sebagai kampus yang mengajukan paten terbanyak pada masa pandemi mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.

"Saya memperoleh laporan selama pandemi, total paten yang diajukan oleh para inventor UB sebanyak 132 paten. Tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas," kata Presiden Joko Widodo, saat hadir secara virtual dalam Dies Natalis ke-58 Universitas Brawijaya (UB), Selasa (5/1/2020).

Baca juga: 28.760 Vaksin Covid-19 Tiba di NTB, Diprioritaskan untuk Petugas Medis

Jokowi berharap, kampus tidak berhenti hanya pada kepemilikan hak paten.

Jokowi ingin ada kerja sama antara kampus dan industri untuk mengembangkan hasil riset dan teknologi.

"Saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten dan harus dilanjutkan dengan jalinan kerja sama untuk memperkuat hasil riset dan inovasi itu melalui kolaborasi antara universitas dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa," ujar dia.

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Nuhfil Hanani mengatakan, pengajuan paten oleh para pemilik hak kekayaan intelektual UB masuk dalam kategori Intellectual Property Rights (IPR).

"IPR Ini terdiri dari paten dan hak cipta. Hak paten kita nomor satu sebenarnya. Tapi hak ciptanya kita berada pada urutan nomor tiga," kata dia.

 

Inovasi jadi kunci

Jokowi menaruh harapan besar pada dunia pendidikan tinggi untuk memunculkan beragam inovasi.

Jokowi meminta supaya kampus terus menumbuhkan keinginan dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi.

Baca juga: Aksi di Tengah Pandemi, Mahasiswa Universitas Brawijaya Tuntut Keringanan Biaya Kuliah

"Inovasi adalah kata kunci, oleh sebab itu jangan lagi terjebak dalam rutinitas. Cara cara baru harus kita kembangkan. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," kata dia.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga harus dikenalkan pada dunia praktisi untuk menambah sistem pembelajaran.

"Kerja sama dengan praktisi ini bukan hanya memberikan pengalaman kerja tapi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com