Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Negeri Ini Dibongkar untuk Pembangunan Patung Ikon Gerbang Candi Borobudur

Kompas.com - 05/01/2021, 13:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekolah Dasar (SD) Negeri Blondo 1 akhirnya digabung (regrouping) dengan SD Negeri Blondo 3, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Penggabungan ini menyusul adanya rencana proyek pembangunan patung ikon sebagai gerbang menuju Candi Borobudur di kawasan tersebut.

Pantauan Kompas.com, gedung SD Negeri Blondo 1 telah mulai dibongkar dan ditutup dengan seng pelindung. Sekolah ini berada tepat di tepi jalan Magelang-Yogyakarta, atau di utara pertigaan Blondo, Kecamatan Mungkid

Sedangkan SD Negeri Blondo 3 terletak di seberang jalannya, atau di timur pertigaan Blondo

“SD Blondo 1 sudah diregrouping dengan SD Blondo3 menjadi SD Blondo. Alasan pertama karena kena proyek itu” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Aziz Amin Mujahidin, kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Cegah Abu Gunung Merapi Menempel, 56 Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpal

Alasan kedua, lanjut Aziz, karena jumlah siswa SD tersebut hanya 65 siswa sehingga dinilai perlu digabung dengan SD lain. 

“Jumlah siswanya hanya 65 orang, karena jumlah yang sedikit itu terus dimerger/regrouping dengan SD Negeri Blondo 3 yang lokasinya hanya menyeberang jalan,” lanjut Aziz.

Kebijakan ini sudah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Magelang No 41 tahun 2020 tentang penggabungan Sekolah Dasar Negeri Blondo 1 dan Blondo 3 yang ditetapkan 1 Oktober 2020. 

Aziz memaparkan, SD Negeri Blondo 1 berdiri di atas tanah milik Desa Blondo. Sedangkan seluruh aset milik Pemerintah Kabupaten Magelang. 

Dihubungi terpisah, Kepala SD Negeri Blondo 3 Wuryaningsih mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki jumlah siswa sebanyak 242 orang. Setelah digabung dengan SD Negeri Blondo 1 maka bertambah menjadi 306 orang.

“Siswa SD Negeri Blondo 1 semula berjumlah 65 orang, tapi 1 orang pindah, jadi 64 orang. Sehingga total SD Blondo ada 306 orang seluruhnya,” papar Aziz.

Baca juga: Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Tanggap Darurat Bencana di Magelang Diperpanjang Lagi

Sebelumnya Bupati Magelang Zaenal Arifin mengemukakan, pembangunan patung ikon Candi Borobudur merupakan kebijakan pemerintah pusat tentang penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Penetapan tersebut dianggap membawa dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

“Kami apresiasi pemerintah pusat, yang telah menetapkan Candi Borobudur sekitarnya menjadi kawasan super prioritas. Maka di situ akan banyak penataan. Salah satunya, penataan pintu-pintu gerbang yang masuk di wilayah Kabupaten Magelang," jelas Zaenal.

Ada empat titik yang akan dibangun patung ikon, yakni dari arah Semarang di Pertigaan Blondo (Kecamatan Mungkid), dari arah Yoyakarta di Palbapang (Kecamatan Mungkid), di Desa Kembanglimus (Kecamatan Borobudur), dan dari arah Kulonprogo di Klangon.  

Patung itu akan menjadi ciri Candi Borobudur, antara lain patung pohon Kalpataru di Blondo, singa di Palbapang, gajah di Kembanglimus dan perahu Samudera Raksa di Klangon.  

Khusus di Blondo, patung pohon Kalpataru akan dibangun di atas tanah seluas 1.300 meter persegi. Pihaknya telah berkomunikasi dengan SD, termasuk masyarakat desa setempat terkait proyek tersebut.

“Kita sudah komunikasikan dengan pihak sekolah dan pihak pemerintah desa. Nanti akan ada penempatan bagi teman-teman yang sekolah di situ, tetapi semua harapannya bisa berjalan semuanya. Jadi yang sekolah tetap bisa sekolah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com