Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Pengungsi yang Pulang ke Rumah Kembali ke Pengungsian

Kompas.com - 05/01/2021, 12:53 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sebagian pengungsi di tempat evakuasi sementara Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah sempat memilih untuk pulang ke rumahnya masing-masing karena bosan terlalu lama tinggal di pengungsian.

Mereka dievakuasi ke tempat evakuasi sementara pascaditetapkannya status Gunung Merapi dari waspada (level II) ke siaga (level III) pada 5 November 2020.

Namun, mereka akhirnya turun lagi ke tempat evakuasi sementara menyusul aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir.

Baca juga: Guguran Lava Pijar Teramati di Gunung Merapi

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta sempat mengeluarkan lava pijar.

"Iya, sebagian pengungsi sempat pada pulang. Tapi saat ini sudah kembali turun lagi ke pengungsian karena aktivitas Merapi ada peningkatan," kata Kepala Desa Balerante, Sukono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Sukono menyebut, jumlah warga yang mengungsi di tempat pengungsian sementara Balerante ada sebanyak 227 orang merupakan kelompok rentan.

Mereka berasal dari empat dusun, yakni Dusun Ngipiksari, Dusun Sambungrejo, Dusun Sukorejo dan Dusun Gondang.

Sukono juga mengatakan untuk hewan ternak milik pengungsi sementara masih berada di kandang komunal tak jauh dari lokasi tempat evakuasi sementara.

"Kemarin sebagian hewan ternak ada yang dibawa ke atas (pulang) dan belum dibawa turun lagi. Jumlahnya tidak banyak. Ada juga yang dijual," ungkap dia.

Mengenai hewan ternak yang dijual, ungkap Sukono, dimungkinkan karena warga sudah tidak mempunyai pemasukan sehingga hasil penjualan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

"Di pengungsian tidak bisa untuk aktivitas mencari uang. Sementara harus mengeluarkan uang karena anaknya jajan, dan lainnya. Akhirnya yang tidak punya pilihan harus menjual hewan ternaknya," katanya.

Baca juga: Penjelasan BPPTKG soal Munculnya Cahaya di Gunung Merapi

Sebelumnya diberitakan, lava pijar muncul di Gunung Merapi, Jawa Tengah, pada Senin (4/1/2021), sekitar pukul 19.52 WIB.

Peningkatan aktivitas Merapi tersebut terpantau dari kamera pengawas di sisi barat daya gunung dan kamera thermal di Stasiun Panguk.

Video dari kamera CCTV mode nightview menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar.

Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.

Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi merekam gempa guguran.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hanik Humaida mengatakan, guguran lava itu terjadi pada 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB.

"Terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," kata Hanik dalam keterangan yang diterima, Selasa (5/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com