Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayang-bayang AIDS di Papua Saat Pandemi Corona...

Kompas.com - 05/01/2021, 12:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - HIV/AIDS sudah sejak lama menjadi masalah kesehatan utama di Papua, dan bahkan menjadi ancaman paling mematikan.

Sayangnya sepanjang 2020 isu itu tertimbun oleh hadirnya Covid-19.

Selama ini Papua selalu masuk dalam lima besar provinsi dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia.

Tahun lalu, kasus HIV Papua ada di posisi keempat nasional dengan 37.662 kasus. Sedangkan untuk AIDS, Papua duduk di urutan teratas dengan 23.629 kasus.

Menurut Vanda Kirihio, Direktur Yayasan Harapan Ibu, Papua, pandemi mengubah banyak hal dalam penanganan HIV/AIDS di Papua.

Baca juga: 200 Bayi di Kota Medan Terinfeksi HIV/AIDS

“Kami yang menangani HIV/AIDS, merasa dilupakan. Perhatian pemerintah semua ditujukan kepada Covid. Kita tahu perhatian pemerintah kesana lebih banyak, kemudian diikuti pendanaan yang banyak dengan fasilitas disediakan,” papar Vanda dikutip dari VOA Indonesia.

Padahal, lanjut Vanda, Papua tidak hanya memiliki masalah dengan Covid-19.

Dia menyebut ATM, yaitu AIDS, TB dan Malaria sebagai problem besar menahun yang belum bisa diselesaikan. Terlalu fokus pada Covid-19, berisiko membawa Papua ke situasi sulit dalam penanganan tiga penyakit mematikan di Papua itu.

Baca juga: Program Pengendalian HIV/AIDS dan IMS Banten Raih Penghargaan dari Kemenkes

Setidaknya hal tersebut bida dibaca pada data Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Agustus 2020 lalu.

Saat ini lima provinsi dengan kasus AIDS terbanyak adalah Papua 23.629, Jawa Timur 21.016, Jawa Tengah 12.565, DKI Jakarta 10.672 dan Bali 8.548.

Sedangkan untuk lima provinsi dengan kasus HIV terbanyak ditempati DKI Jakarta 68.119, Jawa Timur 60.417, Jawa Barat 43.174, Papua 37.662, dan Jawa Tengah 36.262.

Baca juga: Alasan Pendidikan Seks Bantu Indonesia Akhiri HIV/AIDS 2030

Hubungan seks penyebab penularan tertinggi

Seorang perempuan yang terinfeksi HIV menyiapkan obat-obatannya di rumah penampungan di Jayapura, Provinsi Papua, 27 November 2008.Reuters Seorang perempuan yang terinfeksi HIV menyiapkan obat-obatannya di rumah penampungan di Jayapura, Provinsi Papua, 27 November 2008.
Vanda mengatakan sebelum pandemi, penanganan kasus HIV/AIDS di Papua cukup baik.

Salah satu faktornya adalah banyaknya lembaga nonpemerintah nasional maupun internasional, bekerja di Papua.

Di Papua sendiri, hubungan seks adalah penyebab paling tinggi penularan HIV dibandingkan  penggunaan jarum suntik dan transfusi darah.

Penularan di lingkup keluarga juga cukup dominan, meski tidak bisa diabaikan juga faktor hubungan seks di luar pernikahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com