Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Vaksin untuk Sulbar dan Jabar pada 5 dan 6 Januari 2021

Kompas.com - 05/01/2021, 10:31 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – PT Bio Farma baru mendistribusikan 714.240 botol vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, ke 32 provinsi di Indonesia.

Adapun pengiriman untuk 2 provinsi lainnya, yakni Sulawesi Barat dan Jawa Barat dilakukan menyusul.

“Untuk Sulbar dikirim hari ini dan Jawa Barat akan dikirimkan besok, 6 Januari 2021,” ujar Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan dalam pesan singkat, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: 1.743 Sekolah di Jabar Ajukan Sistem Belajar Tatap Muka

Iwan mengatakan, hingga kemarin, vaksin yang dikirim pada 3 Januari 2021 ke 14 provinsi sejumlah 401.240 botol sudah sampai di dinas kesehatan masing-masing provinsi.

Sedangkan, pengiriman pada 4 Januari 2021 ke 18 provinsi sejumlah 313.000 botol masih dalam proses.

Vaksin yang dikirim merupakan vaksin Sinovac yang diterima pada 7 Desember 2020, yang berjumlah 1,2 juta dosis.

Namun, meski vaksin sudah didistribusikan, vaksinasi masih menunggu Izin Penggunaan Darurat/EUA dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: 7,4 Juta Keluarga di Jabar Dapat Bantuan dari Pemerintah

Sementara itu, Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, pendistribusian vaksin Covid-19 menerapkan teknologi internet of things (IoT).

Caranya dengan memasang sensor suhu dan global position system (GPS) pada kendaraan angkutan vaksin berpendingin.

“Sehingga suhu ruang penyimpanan vaksin dalam kendaraan dan posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau secara real time kapanpun dibutuhkan,” tutur dia.

Untuk kebutuhan otentifikasi, monitoring posisi kendaraan, dan suhu vaksin, Bio Farma membangun Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV).

SMDV terintegrasi dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi, termasuk command center yang dilengkapi dengan dashboard IoT.

Baca juga: Data Terbaru, Tangerang Raya Jadi Zona Merah Covid-19

Tujuannya untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan. Termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Soleh menjelaskan, SMDV ini akan diterapkan perdana pada pendistribusian vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk seluruh tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

“Kami berpengalaman panjang dalam pendistribusian vaksin. Kini kami melengkapinya dengan teknologi digital IoT yang dapat dimonitor melalui command center Holding BUMN Farmasi,” ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com