Keranjang yang berbahan dasar gedebok pisang dan ditambah ornamen dari rotan itu laris di Kawasan Amerika Serikat dan sebagian kecil Eropa.
Wisnu memang tidak mengekspor langsung, dirinya menyetorkan ke perusahaan tempat ia awalnya bekerja sebagai OB dan dua perusahaan lainnya.
Kini, setiap bulannya 1000 sampai 2000 keranjang dibawa ke Bantul dan langsung dibawa ke Amerika dan Eropa.
"Awal pandemi itu dari Januari sampai Maret (2020) tidak ada pesanan sama sekali. Sejak awal April pesanan kembali. Bahkan melebihi sebelum pandemi," ucap dia.
Harga keranjang pun bervariasi mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000 tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya.
Dengan pesanan yang terus meningkat, hal ini tentu membawa rejeki ibu rumah tangga yang ikut membantunya. Setiap hari dirinya memberikan gedebog pisang dan bahan lainnya kepada ibu-ibu, dan dikembalikan dalam bentuk keranjang.
Salah satu yang membantu, Lina Supriyani. DItemui di rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pengemasan, Lina tampak duduk di depan pintu rumah. Tangannya cekatan merangkai gedebok pisang ke kerangka dan menalinya dengan senar. Setiap hari dirinya bisa membuat 5 sampai 6 keranjang.
"Satu keranjang kecil bisa selesai 1 jam, untuk ukuran besar bisa kurang dari 2 jam lah," kata Lina.
"Lumayan bisa membantu perekonomian keluarga, karena bisa untuk membeli kebutuhan rumah tangga," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.