Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BPPTKG soal Munculnya Cahaya di Gunung Merapi

Kompas.com - 04/01/2021, 20:25 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan cahaya yang sempat terlihat di Gunung Merapi bukanlah titik api diam.

Cahaya yang terlihat pada malam tahun baru dan sempat beredar merupakan adanya peningkatan suhu pada sumber asap.

"Beredar informasi di berbagai media sosial ada api diam. Tetapi itu bukan api diam," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam siaran informasi "Aktivitas Gunung Merapi Terkini" secara daring, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Tanggap Darurat Bencana di Magelang Diperpanjang Lagi

Hanik Humaida menyampaikan cahaya yang terlihat di kamera pemantuan Gunung Merapi tersebut merupakan adanya peningkatan suhu di sumber asap.

Lokasi tersebut ada di bekas reruntuhan lava 1997.

"Sumber panas itu karena adanya peningkatan suhu pada sumber asap tersebut," urainya.

Munculnya peningkatan suhu pada sumber asap tersebut merupakan hal yang wajar.

Sebab, saat ini ada peningkatan aktivitas di Gunung Merapi.

"Terjadi peningkatan aktivitas, sewajarnya terjadi peningkatan suhu di asap yang di permukaan," tegasnya.

Dijelaskannya, peningkatan suhu tersebut berasal dari magma yang ada di dalam Gunung Merapi.

Semakin magma menuju ke permukaan, maka suhu di sumber asap juga semakin tinggi.

"Magma ini semakin kesini semakin menuju ke permukaan. Magma ini kan suhunya tinggi, sehingga pada saat dia lebih ke permukaan, maka panasnya menjadi lebih tinggi," tegasnya.

Baca juga: Terjadi Guguran pada Minggu Pagi, Gunung Merapi Siaga III

Sementara itu, Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menambahkan, adanya cahaya di bekas reruntuhan lava 1997 tidak lantas diabaikan dan tetap menjadi data pemantauan.

"Tapi itu tidak bisa diabaikan ada sinar di bekas 97. Itu masuk dalam data pemantuan," ungkapnya.

Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III).

BPPTKG menetapkan radius bahaya berada 5 Km dari puncak Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com