Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Benjolan Kecil Seukuran Biji Jagung, Tiap Hari Membesar Hampir Seukuran Kepala, Ternyata Tumor

Kompas.com - 04/01/2021, 13:38 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

RUTENG, KOMPAS.com - Yohana Calista Teren, balita berusia tiga tahun asal Wudi, Desa Wudi, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, menderita tumor di punggung kirinya.

Ibunda Calista, Maria Samul menuturkan, putri kecilnya itu awalnya lahir normal, tanpa cacat apapun. Namun, di bulan ketiga muncul benjolan kecil seukuran biji jagung di punggung putri mereka.

Saat benjolan itu muncul, ia dan sang suami langsung membawa Calista ke salah satu apotek di Ruteng.

Baca juga: Jadi Penghulu Pernikahan Din Syamsuddin dan Cucu Pendiri Pondok Gontor, Sofi: Gemetar Juga

 

Menurut dokter kala itu, benjolan tersebut tidak berbahaya. Dokter juga meminta agar benjolan di badan Calista tidak boleh diurut.

Tidak puas dengan penjelasan dokter, Maria membawa Calista ke apotek lainnya. Penjelasan dokter di apotek itu juga sama. Benjolan itu tidak berbahaya dan diminta agar tidak boleh diurut.

Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Jatuh ke Jurang, Sempat Diperingatkan, tapi Tetap Nekat Mendaki

Akhirnya Maria mengikuti arahan dokter. Namun, benjolan di badan Calista dari hari ke hari bertambah besar hingga hampir seukuran kepalanya. Mereka pun memutuskan untuk mencari pengobatan tradisional.

“Kebetulan ada juga yang pernah ada benjolan begitu di badan, pakai obat tradisonal, ya, sembuh. Tetapi, usaha itu juga tidak mebuahkan hasil. Sampai saat ini, benjolan di badan Calista terus bertambah besar,” ungkap Maria kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (4/1/2021).

Lantaran benjolan bertambah besar, pada November 2020 mereka memutuskan membawa Calista ke RSUD Ben Mboi Ruteng agar tumor di badannya dioperasi.

“Kami ke rumah sakit, dokter bilang harus rujuk ke Bali atau Kupang. Di RSUD Ben Mboi Ruteng tidak bisa,” kata Maria.

Pihak rumah sakit menyarankan agar mereka segera mengurus kartu BPJS untuk memudahkan biaya operasi tumor Calista.

“Kami punya (BPJS) sudah keluar semua, tinggal Calista yang belum. Mereka janji bulan Januari ini. Kami urus BPJS mandiri, sesuai arahan pihak rumah sakit,” tutur Maria.

Maria mengaku saat ini mereka tengah mengalami kendala di biaya perjalanan dan akomodasi jika harus membawa Calista ke Kupang atau Bali.

“Kalau nanti BPJS Calista keluar, kami belum bisa langsung berangkat ke Kupang atau Bali. Kami masih cari dulu uang perjalanan dan biaya hidup di sana nanti. Semoga saja ke depan ada orang baik yang bisa bantu keuarga kami,” ungkap Maria.

“Saya dan suami sangat ingin Calista dioperasi, tetapi apa daya, kondisi ekonomi tidak mampu untuk membiayai. Saya dan suami hanya buruh tani. Penghasilan kami hanya cukup untuk makan dan minum setiap hari,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com