PEKANBARU, KOMPAS.com - Aparat kepolisian mengamankan satu orang aparatur sipil negara (ASN) dan dua honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Mereka bertiga diamankan bersama 12 orang lainnya, karena menggelar pesta minuman keras (miras) dengan melanggar protokol kesehatan pada malam tahun baru 2021, Kamis (31/12/2020).
Ketiga oknum Dishub Kepulauan Meranti itu, yakni HAS (36) selaku ASN serta TA (33) dan IP (29) sebagai honorer.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kepulauan Meranti Aready saat dikonfirmasi mengakui, tiga orang itu adalah bawahannya.
Ia juga sudah mendapat informasi jika ketiganya diamankan polisi.
"Iya, saya sudah tahu (diamankan polisi). Satu orang ASN dan dua honorer kita," akui Aready saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (4/1/2020).
Dirinya mengaku saat ini mengikuti dulu proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Yang jelas kita ikuti dulu proses dari kepolisian. Mereka kan melanggar UU Kekarantinaann Kesehatan, bukan kejahatan," kata Aready.
Saat ditanya apakah ada sanksi bagi ASN dan dua honorer tersebut, dia mengatakan saat ini masih menunggu proses dari kepolisian seperti apa hukuman yang akan terapkan.
Baca juga: 15 Orang Ditangkap Saat Pesta Miras di Kapal Roro Berembang, 3 Oknum Dishub Meranti
Pihak kepolisian sendiri menjerat tiga oknum Dishub Kepulauan Meranti dan 12 orang lainnya dengan UU Kekarantinaan Kesehatan. Mereka terancam penjara paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.
"Terkait hukuman disiplinnya kita masih menunggu proses dari kepolisian. Kalau memang katakanlah kena sanksi denda, nanti kita mengacu pada PP 53 tentang disiplin pegawai (bagi ASN). Kalau yang dua honorer tergantung ini, apakah mereka mau berjanji tidak mengulangi perbuatan yang sama, ya bisa saja kita beri sanksi yang berat dipecat. Tergantung tingkat kesalahan yang diproses kepolisian," jelas Aready.
Dia mengakui menyayangkan aksi ketiga anak buahnya itu. Sebab, Dishub sendiri bagian dari tim Satgas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti.
Padahal, Aready sudah mengingatkan kepada bawahannya agar mengikuti protokol kesehatan.
"Kita selalu mengingatkan kepada jajaran agar mematuhi protokol kesehatan. Jadi, kita harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," tutup Aready.