Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Tanggap Darurat Bencana di Magelang Diperpanjang Lagi

Kompas.com - 04/01/2021, 11:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi kembali diperpanjang oleh Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Perpanjangan untuk keempat kalinya ini menyusul aktivitas vulkanis Gunung Merapi yang masih tinggi. 

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Magelang Nomor: 180/182/444/KEP/46/2020.

"Untuk status tanggap darurat bencana Gunung Merapi diperpanjang selama 15 hari terhitung mulai tanggal 1 itu-15 Januari 2021," tulis Bupati Magelang Zaenal Arifin, dalam SK yang ditandatangani pada 30 Desember 2020.

Baca juga: Titik Api Diam Disebut Terlihat di Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Sebelumnya, penetapan pertama status tanggap darurat bencana pada 6-30 November 2020 dan kedua pada 1-14 Desember 2020 dan ketiga pada 15-31 Desember 2020.

Status tanggap darurat ini dirasa perlu sebagai pedoman pemerintah daerah dan masyarakat guna mengambil langkah tanggap darurat bencana Gunung Merapi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian halnya dengan segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada APBD Kabupaten Magelang, APBD Provinsi Jawa Tengah, APBN dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

“Kita mengambil kebijakan perpanjangan ini tentunya mempertimbangkan rekomendasi BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), dalam rangka untuk melindungi masyarakat kita,” tuturnya.

Baca juga: Terjadi Guguran pada Minggu Pagi, Gunung Merapi Siaga III

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto menjelaskan, aktivitas Gunung Merapi Merapi mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG periode 3 Januari 2021, pukul 00-00 - 24.00 WIB, diketahui satu kali guguran dengan jarak luncuran 1500 meter ke arah Kali Senowo II dari PGM Babadan.

Kemudian terdengar suara guguran sebanyak 5 kali dari PGM Babadan dengan intensitas lemah hingga keras.

Gunung yang membelah wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan DIY ini mengalami deformasi dalam tiga hari berturut-turut sebanyak 21 sentimeter per hari.

Adapun aktivitas kegempaan tercatat ada 70 kali guguran, 409 hybrid/fase banyak, 96  vulkanik dangkal dan 73 embusan.

Sejak 5 November 2020, BPPTKG telah mengumumkan tingkat aktivitas Gunung Merapi naik dari dari level Waspada menjadi Siaga (level 3).

Baca juga: Sleman Perpanjang Lagi Status Tanggap Darurat Gunung Merapi

Edy melanjutkan, sejak kenaikan status tersebut Pemkab Magelang telah melakukan langkah-langkah antisipasi.

Salah satunya mengungsikan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana, sesuai dengan rekomendasi BPPTKG.

Data BPBD pada 3 Januari 2021, pukul 18.00 WIB, ada sebanyak 225 jiwa pengungsi yang tersebar di 2 titik lokasi pengungsian, yakni di Gedung Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan (119 jiwa) dan Balai Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan (106 jiwa).

"Pengungsi di Balai Desa Deyangan berasal dari Dusun Trono, Pugeran dan Trayem, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun. Sedangkan yang di Desa Tamanagung dari Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun," papar Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com