Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Melonjak, Satu demi Satu Pabrik Tahu dan Tempe di Polewali Mandar Tutup

Kompas.com - 04/01/2021, 11:31 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com- Lantaran kesulitan bahan baku kedelai lokal maupun kedelai impor, pabrik tahu dan tempe di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, satu demi satu ditutup pemiliknya.

Harga kedelai, terutama kedelai impor, yang melambung tinggi sejak pandemi Covid-19, membuat usaha kecil ini kesulitan menyiasati biaya produksi.

Salah satu pabrik yang terancam keberadaannya karena kenaikkan harga bahan baku adalah milik Mukti.

Baca juga: Tahu dan Tempe Menghilang, Emak-emak: Uang Belanja Jadi Mahal

Usahanya biasa memasok tahu dan tempe ke pasar di Polewali Mandar, Mamuju, Mamasa, bahkan sampai ke Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pabrik yang berada di Desa Sugiwaras, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, sudah kesulitan agar tetap berproduksi dan tidak memberhentikan belasan karyawannya.

Pabrik tahu dan tempa milik Mukti di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. KOMPAS.COM/JUNAEDI Pabrik tahu dan tempa milik Mukti di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Mukti mengaku sudah menyiasati mahal harga kedelai dengan mengurangi besar tempe dan tahu yang diproduksi.

Namun, cara itu ternyata tidak membantu banyak.

“Kalau kondisinya begini terus saya punya usaha keluarga ini paling tidak hanya bisa bertahan sebulan ke depan,” jelas Mukti saat ditemui di pabriknya, Polewali Mandar, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Hilangnya Tahu-Tempe di Pasaran yang Bikin Emak-emak Pusing dan Sedih

Saat ini, harga kedelai di pasaran Sulawesi Barat sudah menyentuh harga Rp 9.500 per kilogram.

Padahal, dalam keadaan normal, kedelai dijual Rp 7.500 per kilogram.

Pabrik tahu dan tempa milik Mukti di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. KOMPAS.COM/JUNAEDI Pabrik tahu dan tempa milik Mukti di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Jika keadaan tidak membaik, Mukti mengatakan bakal menutup pabrik yang dimiliki keluarganya turun temurun pada bulan depan.

Kini dia hanya beroperasi untuk menghabiskan sisa kedelai yang sudah dibelinya.

Baca juga: Rumah Pasangan Lansia di Polewali Mandar Tertimpa Pohon 40 Meter, Korban Trauma

Jumlah tempe dan tahu yang kini masih dihasilkan pabrik Mukti disebutnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar di Polewali Mandar.

Dia berharap, pemerintah bisa bertindak cepat untuk menurunkan harga kedelai di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com