Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Dikenal Warga Jarang Bergaul

Kompas.com - 01/01/2021, 23:14 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Warga Kampung Ciwaru, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kaget dan tak menyangka jika MDF (15) terseret kasus parodi lagu Indonesia Raya.

Warga mengenal MDF sebagai sosok remaja yang tertutup dan jarang keluar rumah.

Kepala dusun setempat Agung Mulyadi menuturkan, pelaku jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga warga tidak tahu persis kesehariannya.

“Jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya di sini,” kata Agung kepada wartawan, Jumat (1/1/2021).

Baca juga: Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Ternyata Masih Pelajar Berusia 15 Tahun

Karena itu, sebut dia, saat rumah orangtua pelaku didatangi banyak anggota polisi, warga kaget jika yang ditangkap adalah MDF.

“Kejadiannya (penangkapan) sekitar jam sepuluh, malam tadi,” ujar dia.

Disebutkan, orangtua pelaku sehari-hari menjalankan usaha toko serba ada (toserba).

Namun, pascapenangkapan, kondisi bangunan berlantai tiga itu sepi dan tertutup rapat.

Baca juga: Tersangka Kasus Parodi Indonesia Raya Siswa Kelas 3 SMP di Cianjur

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap seorang WNI sebagai pelaku parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Penangkapan tersebut terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020) malam.

Pelaku berinisial MDF (15) diamankan di rumah orangtuanya di Kampung Ciwaru, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Penangkapan bocah SMP itu merupakan hasil pengembangan terhadap penangkapan pelaku pertama berinisial NJ oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di Sabah, Malaysia.

Keduanya telah ditetapkan tersangka dalam kasus parodi lagu Indonesia Raya.

Sebelumnya, kasus parodi lagu Indonesia Raya yang diunggah di kanal YouTube telah menggegerkan masyarakat Indonesia dan Malaysia.

Video parodi lagu kebangsaan yang viral itu tak hanya mengubah total lirik dengan kalimat-kalimat hinaan dan merendahkan, tetapi juga mengganti lambang negara burung Garuda dengan ayam jago berlambang Pancasila, dilatarbelakangi bendera Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com