Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

71 Anggota Satpol PP Kota Makassar Positif Covid-19

Kompas.com - 01/01/2021, 10:49 WIB
Hendra Cipto,
Nursita Sari

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Sebanyak 71 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Makassar terkonfirmasi positif Covid-19 setelah hasil tes swab mereka keluar, Jumat (1/1/2021).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Makassar Iman Hud kepada wartawan.

Menurut dia, anggotanya yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertugas di beberapa kecamatan di Kota Makassar dan juga rumah jabatan.

“Dua orang di Kecamatan Manggala, 10 orang di Kecamatan Panakkukang, tiga orang di Kecamatan Rappocini, dua orang di Kecamatan Ujungpandang, satu orang di Kecamatan Bontoala, satu orang di Kecamatan Tamalanrea," ujar Iman.

"Enam orang di Kecamatan Mariso, delapan orang di Kecamatan Tamalate, satu orang di Kecamatan Makassar, enam orang di Kecamatan Ujung Tanah, 30 orang anggota peleton gel 1, dan satu orang yang bertugas di rujab Ketua DPRD Makassar,” lanjut dia.

Baca juga: Berisiko Timbulkan Kerumunan, 2 Acara Dalam Restoran Dibatalkan Satpol PP Makassar

Iman mengungkapkan, jumlah anggota Satpol PP Kota Makassar yang terkonfirmasi positif Covid-19 bisa terus bertambah.

Sebab, hasil tes swab belum keluar semuanya, masih diperiksa di laboratorium.

“Kemungkinan bisa bertambah karena belum keluar semua hasil swab. Tidak bersamaan keluar hasilnya, karena menyesuaikan puskesmas setempat mereka bertugas yang mulai tanggal 22 Desember 2020 mulai dilakukan swab test,” kata dia.

Iman meminta maaf jika dalam melaksanakan tugas, masih banyak kekurangan dan kelemahan pada anggotanya hingga ikut terpapar Covid-19.

“Seluruh anggota Satpol PP melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, sehingga kami memberikan bantuan sembako bagi Satpol yang isolasi mandiri. Semua anggota Satpol PP Kota Makassar masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG),” tuturnya.

Iman menyatakan, anggotanya yang positif Covid-19 tidak diisolasi di hotel yang telah disiapkan pemerintah karena prosedur yang berbelit-belit.

“Prosedurnya berbelit-belit. Ini saja logistik untuk anggota Satpol PP yang bertugas di lapangan ala kadarnya sesuai kemampuan. Apalagi BPBD tidak mengalokasikan anggaran untuk anggota Satpol PP di lapangan,” tuturnya.

Baca juga: Ditangkap, Pelaku Teror Bom Masjid di Makassar Mengaku Hanya Iseng, Ini Penjelasannya

Dengan kurangnya logistik, Iman sudah memprediksi anggotanya akan berjatuhan dan mudah terjangkit Covid-19.

Sebab, pekerjaan di lapangan tidak seimbang dengan asupan gizi untuk anggota Satpol PP.

“Dari awal saya sudah prediksi, beban tugas yang berat, operasional terbatas. Logistik terbatas, gizi tidak sempurna. Tumbanglah satu per satu,” ujar Iman.

Iman menjelaskan bahwa anggaran operasional hampir Rp 1 miliar untuk anggota Satpol PP Makassar pada Oktober 2020 belum dibayarkan oleh BPBD.

“Nanti saya berikan datanya ya, soalnya saya harus kumpulkan dulu. Saya juga belum bisa leluasa bergerak, karena masih isolasi mandiri setelah beberapa hari lalu dinyatakan positif Covid-19 bersama istri,” kata Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com