Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Hajatan, Pemkab Grobogan Larang Kegiatan yang Menimbulkan Kerumunan

Kompas.com - 31/12/2020, 17:58 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengeluarkan surat edaran yang mengatur penghentian sementara kegiatan yang memicu kerumunan massa seperti hajatan pernikahan, pentas seni, dan pengajian.

Surat bernomor 443.1/7677/2020 tertanggal 28 Desember itu disebar ke para camat untuk disosialisasikan kepada masyarakat.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, kebijakan memperketat protokol kesehatan Covid-19 kembali diterapkan karena peningkatan kasus Covid-19 di wilayah itu.

Tercatat 613 kasus positif Covid-19 muncul dari 1-28 Desember 2020.

"Grobogan sudah masuk zona merah. Perayaan tahun baru lebih baik di rumah saja," kata Sri saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (31/12/2020).

Baca juga: Rombongan Moge Melintas di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, Polisi: Sudah Minta Maaf...

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan, muncul klaster Covid-19 dari kegiatan hajatan pernikahan di wilayah Kabupaten Grobogan sekitar dua pekan lalu.

Dari klaster hajatan tersebut, puluhan warga di Kecamatan Tanggungharjo tertular virus corona.

"Selain klaster keluarga, klaster perkantoran dan transmisi lokal, kini muncul klaster mantenan. Karenannya kami menghentikan sementara kegiatan yang mendatangkan banyak orang. Apalagi menjelang tahun baru semua kegiatan keramaian dilarang," tegas Sumarsono.

Meski begitu, Pemkab Grobogan tetap mengizinkan warga yang menggelar akad nikah. Asal, jumlah tamu yang hadir dibatasi dan menerapkan protokol Covid-19.

"Untuk pengajian skala besar tidak diperbolehkan, kecuali pengajian kecil-kecilan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," katanya.

 

Sumarsono menambahkan, hingga sejauh ini belum ada laporan munculnya kasus klaster pilkada. Menurutnya, dalam pantauan di beberapa TPS saat hari pemungutan suara, tidak ada penumpukan masa di lokasi pengambilan suara.

"Sejauh ini belum ada laporan klaster pilkada. Saat pemantauan di TPS-TPS juga tidak ada kerumunan. Penyelenggara juga telah mengatur waktu agar tidak terjadi kerumunan," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr Slamet Widodo menyampaikan, hingga Kamis (31/12/2020), Kabupaten Grobogan masuk zona merah Covid-19 berdasarkan indikator epidemiologi.

Baca juga: Kasus Temuan Cabai Rawit Bercat Merah di Pasar Tradisional, Polisi Tangkap Seorang Petani

Pemkab Grobogan, kata dia, juga sudah berupaya menggencarkan swab massal di setiap desa untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Akibat jumlah kasus Covid-19 yang kian melonjak, Pemkab Grobogan juga menyiapkan sebuah hotel untuk lokasi karantina mandiri bagi warga positif Covid-19 tak bergejala atau OTG.

"Zona merah salah satu faktornya peningkatan jumlah kasus Covid-19. Kami siapkan Hotel Kencana secara gratis untuk isolasi mandiri bagi yang tak bergejala dan ketika bergejala kami pindahkan ke rumah sakit. Kini ada 66 orang yang isolasi mandiri di Hotel Kencana," kata Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com