Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antar Penumpang Purwokerto-Solo Tanpa Dibayar dan Asuh Balita 2,5 Tahun Sambil Ngojek karena Ditinggal Istri, Ini 4 Kisah Menyentuh dari Para Driver Ojol

Kompas.com - 31/12/2020, 17:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

2. Bawa balita 2,5 tahun tiap antar penumpang

Hasran (33), seorang pengemudi ojol di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa mengajak anaknya saat bekerja.

Anaknya yang berusia 2,5 tahun selalu memakai baju dua lapis, jaket dan masker agar tidak sakit akibat terpapar angin di jalanan.

Hasran memasang kursi rotan pada dasbor motornya sebagai tempat duduk anaknya.

Dia biasa memulai pekerjaan pada sore hari, namun juga menyesuaikan kondisi anaknya.

"Tergantung mood si kecil (anaknya). Kalau lagi rewel enggak bisa narik, tunggu mood-nya enak baru keluar,” tutur Hasran.

“Mau tidak mau saya bawa. Tidak ada yang jaga di rumah. Saya juga tidak berani titip sama orang,” ungkap Hasran.

Hasran juga selalu jujur ketika ditanya oleh penumpang soal keberadaan ibu si anak.

Sang istri pergi meninggalkan dia dan anaknya yang masih balita.

Sejak usia anaknya 6 bulan, istrinya pergi dari rumah dengan alasan membeli obat.

Lama tak terdengar kabarnya, sang istri ternyata sudah menikah dengan lelaki lain.

"Sejak itu dia pergi enggak kembali sampai sekarang," kata Hasran mengenang kepergian istrinya.

Anak Hasran kemudian sempat dirawat oleh sang nenek.

Namun ibu Hasran juga akhirnya pergi setelah menggadaikan sertifikat rumah peninggalan almarhum ayah Hasran.

“Ibu sudah pergi tinggal bersama saudara. Sekarang sisa kami berdua (Hasran dan anaknya) tinggal di rumah itu. Kalau enggak bisa bayar bisa ditarik bank,” tutur dia.

Baca juga: Pengemudi Ojol Bawa Balita 2,5 Tahun Tiap Kerja, Hasran: Dia Ditinggal Ibunya

3. Antar 14 porsi ayam geprek ke rumah kosong lalu ATM dikuras

Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang
Pengemudi ojol asal Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Audy Hamdani (59) merugi ratusan ribu rupiah akibat pesanan fiktif.

Dia mendapatkan pesanan 14 porsi ayam geprek beserta minuman seharga Rp 315.000.

Sampai di titik antar, Audy menemukan rumah itu tak berpenghuni.

Saat ditelepon, konsumen tersebut meminta agar pesanan dibatalkan. Padahal dia sudah bersusah payah mengantarkan makanan di tengah hujan deras.

Dalam kondisi kalut, Audy ditelepon pemesan ayam geprek dan memintanya mengecek ATM.

Orang misterius tersebut meminta Audy memfotokan jumlah saldo hingga memasukkan sejumlah nomor.

Tanpa disadari, orang itu ternyata menguras tabungannya hingga.

"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelas Audy saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020).

Padahal pendapatan Audy dalam sehari berkisar di Rp 30.000 sampai Rp 70.000.

Dia pun memilih ikhlas dan kembali bekerja dengan semangat.

"Yang penting bisa kerja dan sehat terus," kata dia.

Baca juga: Kehujanan dan Antar 14 Porsi Ayam Geprek ke Rumah Kosong, Ini Cerita Pengemudi Ojol Audy Hamdani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com