BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac, China akan tiba di Indonesia.
Dengan penambahan itu, maka vaksin Sinovac yang ada di Indonesia mencapai 3 juta dosis vaksin.
"Sebelumnya sudah sampai 1,2 juta dosis vaksin," tutur Retno dalam konferensi pers virtualnya, Rabu (30/12/2020).
Selain itu, pada Januari 2021, akan kembali tiba 30 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.
"Hari ini juga diserahkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM ke Bio Farma," tutur Retno.
Baca juga: 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Didistribusikan di Luar Jawa dan Bali
Itu artinya, fasilitas produksi Bio Farma layak untuk memproduksi vaksin Covid-19. Tanpa sertifikat tersebut, Bio Farma tidak dapat memproduksi vaksin.
Untuk mengamankan ketersediaan vaksin, Indonesia juga menandatangani kerja sama pengamanan vaksin dari AstraZeneza dan Novavax, masing-masing sebanyak 20 juta dosis.
Langkah ini diambilnya untuk mengamankan ketersediaan vaksin dari range 3-20 persen jumlah penduduk.
Mengenai jalur diplomasi yang ditempuh, Retno menjelaskan, dari awal pandemi, pihaknya berkoordinasi untuk mengamankan vaksin.
Tidak hanya untuk kebutuhan vaksin nasional, tapi bagaimana Indonesia berkontribusi pada dunia.
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Sinovac Diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan di Jawa dan Bali
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan