Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulkan Malioboro dan Tugu Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Ini Alasan DPRD DIY

Kompas.com - 30/12/2020, 13:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY mengusulkan menutup lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Dua lokasi yang diusulkan untuk ditutup adalah Malioboro dan Tugu.

"Menutup tempat-tempat yang berpotensi kerumunan, kami mendukung rekan-rekan dewan kota mengusulkan penutupan Malioboro dan Tugu," tutur Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana.

Baca juga: DPRD DIY Usul Malioboro dan Tugu Ditutup Malam Tahun Baru, Sultan: Nanti Dirapatkan Dulu...

Alasan usulkan penutupan

Ilustrasi Covid-19Shutterstock/Petovarga Ilustrasi Covid-19
Usulan tersebut muncul lantaran DPRD menginginkan tindakan tegas dari Gubernur, Gugus Tugas hingga sekretaris daerah untuk memberantas Covid-19.

Sikap tegas, lanjut Huda, salah satunya dilakukan dengan melakukan pembatasan seperti menutup tempat-tempat yang berpotensi membuat kerumunan, terutama di malam tahun baru.

"Ketegasan sikap yang diperlukan untuk melakukan pembatasan," ujar dia.

Huda menilai, penutupan penting dilakukan lantaran tak ada yang bisa menjamin lokasi itu tak menjadi sumber kerumunan massa.

"Siapa yang bisa kendalikan (kerumunan)? Enggak ada," kata dia.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Kasus Positif Covid-19 di DIY Tinggi, Terbanyak dari Sleman

 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta.Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta.
Jawaban Sri Sultan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menanggapi usulan DPRD DIY tersebut.

Sri Sultan akan melakukan pembahasan sebelum menentukan apakah akan mengambil langkah pembatasan.

"Ya nanti kan ada rapat. Ya nanti kita lihat perkembangan, perkembangannya seperti apa. Apakah kondisi mendisiplinkan masyarakat itu masih punya ruang," tutur Sultan, Selasa (29/12/2020).

Pembahasan harus dilakukan, antara lain untuk mempertimbangkan risiko yang terjadi jika kebijakan diberlakukan.

"Tapi biar nanti Pak Wagub mau menyelenggarakan pertemuan Satgas nanti, biar bisa pembahasan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com