Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sultan Deli, Edy Rahmayadi: Saya Tidak Mau Melayu Tinggal Nama

Kompas.com - 30/12/2020, 09:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Songket langka peninggalan Nenek

Saat menemui Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di rumah dinasnya, Tuanku Aji membawa buah tangan kain songket khas Sulawesi peninggalan Sang Nenek (sebutan untuk kakek di Sulawesi). 

"Saya membawa buah tangan untuk Bapak. Ini kain langka, peninggalan Nenek saya di Makassar, beliau mantan gubernur Sulawesi Selatan," ujar Tuanku Aji, Selasa pekan lalu.

Dia bercerita, sebelum meninggal dunia, neneknya memberikan tiga helai kain dan berpesan agar diberikan kepada siapa saja yang menurutnya orang paling dekat.

"Salah satunya sudah saya berikan kepada Bapak," katanya.

Aji merasa bahagia dan tersanjung, kunjungannya diterima Musa. Dia berharap, semakin meningkatkan jalinan silaturahmi yang selama ini sudah terjalin baik.

"Keluarga kami sejak lama sudah menjalin hubungan baik dengan keluarga Pak Wagub," ungkapnya.

Musa pun berharap, pertemuan bermanfaat untuk pembangunan Sumut. Menurutnya, Sumut membutuhkan peran serta sumbangsih pemikiran dari Sultan Deli XIV untuk pembangunan daerahnya. 

"Saya harap, cepatlah Tuanku selesaikan pendidikanya karena Kesultanan Deli membutuhkan sosok pemimpin. Kehadiran Tuanku bisa membantu pemerintahan di Sumut, memberikan sumbangsih pemikiran atas ilmu-ilmu yang dimiliki," kata Musa.

Kembali dia berharap agar pertemuan tersebut dapat semakin mempererat silahturahmi antara Pemerintah Provinsi Sumut dengan Kesultanan Deli. 

"Mudah-mudahan ke depan, Tuanku bisa menjalankan amanah kesultanan, kepemimpinannya memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat. Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa Kesultanan Deli adalah warisan sejarah yang harus sama-sama kita jaga dan sama-sama kita besarkan," pungkas Musa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com