Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Melon Subsidi di Nunukan Capai Rp.70.000 Per Tabung, Masyarakat Menjerit

Kompas.com - 29/12/2020, 17:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Mukhtar mengakui, saat ini di Nunukan terjadi kelangkaan sehingga dimanfaatkan para pengecer untuk menaikkan harga.

Adanya pergeseran LPG subsidi ke wilayah 3 di Kabupaten Nunukan juga menjadi salah satu alasan tingginya harga yang terjadi.

‘’Memang kalau sampai 60 ribu, 80 ribu itu pengecer tidak resmi yang buat, tidak ada dia punya izin atau legalitas. Kita akan coba buat edaran lagi ke pangkalan dan agen, supaya bisa mengatasi ini,’’lanjutnya.

Sebenarnya, kata Mukhtar, kuota LPG melon untuk Nunukan dikatakan mencukupi. Dalam sepekan, ada sekitar 20.000 tabung yang datang ke 2 agen pangkalan.

Sebanyak 5.500 tabung untuk pangkalan Karya Liem Nunukan dan sebanyak 15.000 tabung untuk pangkalan H.Abdullah yang peruntukannya untuk wilayah Nunukan dan Sebatik.

Hanya saja, saat pandemi, pemerintah lebih fokus untuk penanggulangan Covid-19, sehingga pengecer lebih leluasa untuk mempermainkan harga.

‘’Jatahnya sebenarnya cukup, konsumen LPG subsidi kurang lebih segitu, hanya memang penyalurannya tidak tepat sasaran dan terkadang kapal pengangkut tidak selalu datang tepat waktu akibat cuaca dan lainnya,’’imbuhnya.

Mukhtar juga menyesalkan kewenangan terkait LPG yang ditarik ke provinsi.

Seharusnya Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) yang memiliki kewenangan penuh atas LPG, membantu pendanaan untuk Satgas pengawas, faktanya, mereka seakan lepas tangan terhadap kasus ini.

‘’Di masa pandemi begini, masyarakat yang tadinya pra sejahtera turun jadi miskin, bahkan yang kaya ikut miskin demi pakai LPG melon, dan memang pengawasan kita tidak ada, UPT (Unit Pelaksana Tekhnis) Dinas Pertambangan juga tidak ada, itu yang terjadi.’’katanya.


Polisi lakukan penyelidikan

Kasus yang tengah menjadi sorotan masyarakat ini pun tengah menjadi fokus Kepolisian Resort (Polres) Nunukan.

Sejauh ini sudah ada lebih 10 pemilik pangkalan dan agen yang dimintai keterangan.

Kepala Satuan Resort Kriminal (Reskrim) Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Tofiqs Setiaji mengatakan, dari sejumlah keterangan, para pemilik pangkalan dan agen menjual LPG melon seharga Rp 18.000 sampai Rp 20.000.

‘’Kalau di pangkalan harganya Rp16.500, sampai agen sekitar Rp18.000 sampai Rp 20.000, sesuai jaraknya, kan butuh ongkos angkut juga mereka,’’katanya.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengoplos Gas Melon Bersubsidi ke Elpiji 12 Kg

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com