Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Pengantar Jenazah di Pasuruan, Satgas Covid-19: Itu di Luar Dugaan Kami..

Kompas.com - 29/12/2020, 15:07 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Pasuruan tak menyangka pemakaman Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf di Masjid Jami Al-Anwar bakal dihadiri ribuan orang pada Minggu (27/12/2020).

"Intinya pemakaman Habib Hasan yang menimbulkan kerumunan itu di luar dugaan kami, di luar dugaan aparat keamaman," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kota Pasuruan Kokoh Arie Hidayat melalui sambungan telpon, Selasa (29/12/2020).

Satgas Covid-19 Kota Pasuruan sejatinya sudah mengantisipasi kemungkinan datangnya para pelayat.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan mendatangi keluarga almarhum dan meminta proses pemakaman dipercepat.

"Kita sudah antisipasi, sudah disampaikan melalui keluarga, jangan sampai ada kerumunan. Pemakaman dipercepat. Tapi kami tidak mengira sampai sebanyak itu," katanya.

Baca juga: Sebelum Positif Covid-19, Aa Gym Merasa Kurang Fit dan Dinyatakan Nonreaktif Saat Rapid Test

"Orang datang dalam jumlah besar di waktu yang bersamaan. Itu yang membuat kerumunan dan tidak bisa kami kendalikan," tambah Kokoh.

Menurut Kokoh, kerumunan itu dipicu tiga kelompok yang datang bersamaan ke Masjid Jami Kota Pasuruan.

Kelompok pertama adalah rombongan jemaah yang hendak menunaikan shalat Ashar. Kelompok berikutnya adalah para peziarah ke Makam Romo KH Abdul Hamid yang adi kompleks masjid.

Dan kelompok terakhir adalah warga yang melayat ke pemakaman Habib Hasan.

"Pemakaman waktu shalat Ashar, bersamaan dengan waktu orang shalat, bersamaan dengan pelayat dan bersamaan dengan peziarah. Karena di Kompleks Masjid ada makam Romo KH Hamid yang sangat terkenal sekali," jelasnya.

Baca juga: Pemakaman Ulama di Pasuruan Timbulkan Kerumunan, Kapolda Jatim Perintahkan Tracing Massal

 

Saat terjadi kerumunan pelayat, pihaknya sudah mengimbau supaya protokol kesehatan Covid-19 tetap dilaksanakan. Imbauan itu disampaikan melalui pengeras suara.

Kokoh mengatakan, sebagian besar pelayat memakai masker. Tempat cuci tangan juga tersedia di Alun-alun Kota Pasuruan dan di Masjid Jami.

Hanya saja, akibat banyaknya orang, para petakziah tidak bisa menjaga jarak.

"Sebagian besar mereka memakai masker, memang ada yang tidak pakai masker. Yang sulit adalah menjaga jaraknya," katanya.

Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengimbau supaya tidak ada kerumunan. Namun, masyarakat datang dalam jumlah yang banyak.

Baca juga: Polda Jatim Selidiki Munculnya Kerumunan Pengantar Jenazah di Pasuruan

"Petugas Polres baik itu Kapolsek dan Kasat Sabhara sudah berupaya mengimbau di lapangan untuk tidak terjadi kerumunan. Tapi masyarakat takziah. Tiba-tiba datang banyak di masjid," katanya.

Menurutnya, polisi sudah mengisipasi dengan menyiagakan sejumlah personel di lokasi.

"Seperti kebiasaan masyarakat Pasuruan kalau ada ulama wafat, secara tiba-tiba masyarakat yang takziah datang banyak. Pihak Polres sudah mengantisipasi dengan kirim personel siaga dan Polsek untuk ke lokasi dan mengimbau agar tidak terjadi kerumunan," katanya.

Sebelumnya, Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf tutup usia pada Minggu (27/12/2020) dini hari sekitar pukul 2.00 WIB.

Ulama yang dikenal dengan kesederhanaannya itu wafat saat menjalani perawatan di Nasional Hospital Surabaya.

Habib Hasan dimakamkan di komplek Masjid Jami Al-Anwar Kota Pasuruan dan dihadiri ratusan ribu orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com