Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Acara Pemakaman Habib Hasan Assegaf, Dihadiri Ratusan Ribu Orang, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan

Kompas.com - 29/12/2020, 14:32 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf meninggal dunia pada Minggu (27/12/2020).

Almarhum meninggal setelah mendapat perawatan medis di National Hospital Surabaya akibat penyakit yang diderita.

Pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah almarhum langsung dimakamkan di Kompleks Masjid Jami' Al-Anwar Kota Pasuruan.

Dalam prosesi pemakaman itu, nampak dihadiri hingga ratusan ribu warga.

Mereka yang berdesak-desakan untuk ikut menyaksikan prosesi pemakaman itu bahkan membuat pagar dan papan informasi di depan masjid roboh.

Terkait dengan adanya kerumunan massa tersebut, Polda Jawa Timur telah membuat tim untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Habib Hasan Assegaf di Pasuruan

Diare dan infeksi lambung

Salah satu putra almarhum, Habib Abu Bakar Assegaf mengatakan, Habib Hasan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit tersebut selama lima hari.

Namun, karena kondisi semakin memburuk dia sempat menjalani perawatan di Ruang ICU.

"Beliau ketika sakit itu pertama diare saja terus ada infeksi di daerah lambung," katanya melalui sambungan telepon, Senin (28/12/2020) malam.

Saat dilakukan perawatan itu, almarhum juga sempat dilakukan test swab dan hasilnya menunjukan negatif dari Covid-19.

"Alhamdulillah beliau negatif dari Covid-19. Murni karena penyakitnya dan Allah menghendaki beliau berpulang," jelasnya.

Pihak keluarga sengaja memakamkan almarhum di Masjid Jami' Al-Anwar karena setiap harinya di sering melakukan aktivitas di lokasi tersebut.

"Dimakamkan di Masjid Jami karena beliau merupakan imam rowatib di Masjid Jami. Beliau rutinitasnya juga banyak di Masjid Jami' Al-Anwar Kota Pasuruan," katanya.

Baca juga: Polda Jatim Selidiki Munculnya Kerumunan Pengantar Jenazah di Pasuruan

Dihadiri ratusan ribu orang

Habib Abu Bakar tidak memungkiri bahwa yang hadir dalam prosesi pemakaman itu mencapai hingga ratusan ribu orang.

Hal itu karena banyak warga yang merasa kehilangan dengan sosok Habib Hasan.

Sebab, semasa hidup Habib Hasan dikenal sebagai sosok yang sederhana dan konsisten. Dia juga selalu datang jika diundang siapa pun tanpa melihat status sosialnya.

"Yang mungkin sekian ratus ribu orang menghadiri pemakamannya karena sangat banyak orang yang disenangkan oleh beliau semasa hidupnya," katanya.

"Beliau kalau diundang orang, mulai dari orang kaya sampai orang miskin tidak pernah mau membedakan. Semua diperlakukan sama, dihadiri undangannya dan selalu on time ketika diundang orang. Kadang-kadang tidak dijemput beliau berangkat sendiri," kata Habib Abu Bakar.

Baca juga: Sosok Habib Hasan Assegaf dari Pasuruan, Dikenal Sederhana dan Penyabar, Pemakamannya Dihadiri Ratusan Ribu Orang

Akibat banyaknya warga yang berdesak-desakan ingin menyaksikan prosesi pemakaman itu, bahkan pagar masjid dan papan informasi di depan masjid diketahui sampai roboh.

"Umat Islam khususnya yang berada di Pasuruan sangat kehilangan figur teladan. Tidak heran ribuan umat hadiri pemakaman beliau. Beliau istiqomah menjadi imam Masjid Jami' Kota Pasuruan dan tidak menolak undangan dari masyakarat kecil sekali pun," kata Ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan, Zulkarnain Mahmud menambahkan.

Polisi lakukan penyelidikan

Terkait dengan munculnya kerumunan warga dalam prosesi pemakaman Habib Hasan di Pasuruan, pihak dari Polda Jawa Timur angkat bicara.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu mengaku sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan.

Sebab, kerumunan warga di tengah massa pandemi corona memang dilarang. Hal itu untuk menghindari potensi penularan Covid-19.

"Saat ini kan sedang pandemi Covid-19, maka kerumunan sangat dilarang untuk menghindari penyebaran Covid-19, karena itu kami menurunkan tim untuk mendalami," katanya dikonfirmasi Senin (28/12/2020) malam.

"Kami akan dalami dari hulu sampai hilir kenapa bisa sampai begitu banyak kerumunan," tambahnya.

Baca juga: Rizieq Terjerat Kasus Kerumunan di Petamburan, FPI: Kenapa Tuan Rumah Jadi Tersangka?

Sementara itu, Humas Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan Kokoh Ari Hidayat mengatakan, sosok Habib Hasan memang dikenal sebagai ulama kharismatik di Kota Pasuruan.

Sehingga, dia tak heran akan ada banyak warga yang ingin menyaksikan prosesi pemakamannya.

Namun demikian, ribuan orang jumlah pelayat yang hadir dalam acara tersebut dianggap di luar perkiraannyai.

"Ini sungguh di luar perkiraan kami, warga berbondong-bondong berkumpul dalam waktu yang bersamaan," katanya.

Penulis : Achmad Faizal, Andi Hartik | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com