Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjalanan Pria Asal Jateng yang Semprotkan Cairan Lem ke 7 Pesepeda Perempuan di Sleman

Kompas.com - 29/12/2020, 12:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku penyiraman terhadap pesepeda perempuan di Sleman.

Pelaku diketahui berinisial J (37), warga Temanggung, Jawa Tengah. Ia ditangkap di sekitar Lapangan Denggung, Jalan Magelang, Sleman, pada Minggu (27/12/2020) pagi.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pelaku sudah tujuh kali melakukan aksinya.

Baca juga: Fakta Polisi Temukan Ibu dan 2 Anak Menangis Jalan Kaki di Tol Saat Hujan Lebat, Berawal dari Patroli

Dalam melakukan aksinya, pelaku menyemprotkan ke pesepeda perempuan dengan menggunakan cairan lem merek Dextone.

Kepada polisi, J mengaku perbuatan itu dilakukan karena sakit hati pada teman perempuannya.

Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto menjelaskan, awalnya pelaku kenal dengan seorang perempuan berinisial W, di sebuah angkringan di daerah Jalan Kabupaten.

Baca juga: Ini Motif Pria yang Semprotkan Cairan Lem ke 7 Pesepeda Perempuan di Sleman

 

Setelah berkenalan, pelaku suka dengan perempuan tersebut dan sudah tujuh kali bertemu.

Dari pertemuan tersebut, pelaku selalu memberi uang kepada perempuan itu hingga Rp 8 juta.

Pada pertemuan terakhir, pelaku memberi uang Rp 3 juta, tapi ternyata perempuan itu menghilang begitu saja.

"Pelaku ditinggalkan begitu saja oleh perempuan itu ketika lagi sayang-sayangnya. Sudah diberi uang sampai Rp 8 juta tapi cintanya tak bisa terbalas," kaat Anton, Senin (28/12/2020) dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: Pria Ini Semprotkan Cairan Lem ke 7 Pesepeda Wanita yang Mirip Pujaan Hatinya

Karena sakit hati, sambung Anton, pelaku yang mengetahui bahwa teman perempuannya itu senang bersepeda kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan penyemprotan lem ke pesepeda perempuan.

Namun, dalam melakukan aksinya, pelaku tidak asal menyasar ke semua orang yang bersepeda, ia menyasar pesepeda yang mirip dengan perempuan yang membuatnya sakit hati.

"Pelaku mengamati para pesepeda, yang menurut ciri pelaku, pengowes agak gempal, kemudian rambutnya agak pendek. Jadi sasarannya adalah dengan ciri-ciri fisik seperti itu," jelasnya.

"Dengan lem yang sudah disiapkan di dasbord motor, langsung disemprot. Dari tujuh TKP, semua mengarah ke pinggul dan paha. Dan semua korban mengalami celana robek, dan kulit terbakar," sambungnya.

Baca juga: Penyiram Cairan Diduga Air Keras ke Anak Guru Besar UGM Ditangkap

 

Tujuh kali beraksi

Ilustrasi pesepeda.Pexels Ilustrasi pesepeda.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap pelaku, J mengaku sudah melakukan aksinya sebanyak tujuh kali.

Di antaranya di Jalan Palagan Ngaglik, Sleman, pada 29 Oktober 2020. Lalu di Jalan Magelang, Sleman tanggal 8 November 2020.

Kemudian Jalan Parasamya, Tridadi, Sleman tanggal 30 November 2020, Jalan Gito Gati, Sleman pada 24 Desember 2020 dan terakhir di Jalan Damai, Ngaglik, Sleman pada 25 Desember 2020.

“Pelaku juga sudah mengakui semua penyiraman seluruh di wilayah Sleman dilakukan olehnya sendiri. Baik dari bulan Oktober hingga terakhir yang berada di Jalan Damai,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah, Minggu (27/12/2020), dikutip dari TribunJogja.com.

Atas perbuatannya, J dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara maksimal di atas 2 tahun.

Baca juga: Anak Lupa Menutup Tas, Uang Rp 94 Juta Milik Kadek Hilang Tercecer di Jalan Raya, Begini Ceritanya

 

Pelaku minta maaf

Ilustrasi minta maafWebma Ilustrasi minta maaf

Sementara itu, pelaku J menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada pegowes yang merasa takut atas ulahnya.

"Saya salah melakukan seperti itu. Saya mohon maaf," kata J saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Senin.

Bukan tanpa alasan jika J nekat melakukan aksi itu. Hal itu dilakukannya karena ia merasa sakit hati pada teman perempuannya.

"Bisa dikatakan sakit hati, kadang-kadang muncul dari hati itu terdorong kok seperti orang yang saya kenal, walaupun orang itu beda. Saya sadar salah, telah meresahkan para pegowes terutama, tapi tidak ada niatan untuk menyiksa atau menyakiti siapapun," ujarnya.

Baca juga: Ribut dengan Suami, Ibu Ini Nekat Ajak 2 Anaknya Jalan Kaki di Tol Saat Hujan Deras hingga Ditemukan Polisi, Begini Ceritanya

 

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Farid Assifa)/TribunJogja.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com