Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kapal Asing Pencuri Ikan di Perairan Indonesia Ditenggelamkan di Pulau Abang

Kompas.com - 29/12/2020, 08:56 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Lima Kapal Ikan Asing (KIA) yang masing-masing berasal dari Vietnam dan Malaysia yang melakukan pencurian ikan (Ilegal Fishing) di perairan Kepulauan Riau (Kepri) di tenggelamkan.

Lima KIA tersebut masing-masing terdiri empat KIA asal Vietnam dan satu KIA asal Malaysia.

Kapal ini merupakan kasus penangan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Karimun dan ditenggelamkan langsung oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri dan disaksikan oleh Kejari Karimun dan PSDKP Batam.

Penenggelaman yang dilakukan Senin petang kemarin dilakukan di sekitar perairan Pulau Abang ini dilakukan karena sudah mendapatkan putusan berkekuatan hukum tetap.

Baca juga: Viral Video TKW Sumut Menangis Meraung-raung Temukan Adik Tewas Dibunuh di Kontrakan di Malaysia

 

Kepala Kejati Kepri Hari Setiyono usai menenggelamkan secara simbolis dengan menekan tombol sirene petang kemarin mengatakan kelima kapal yang ditenggelamkan ini di antaranya KG 94094 TS dengan terpidana Ngo Van Dung berdasarkan putusan Pengadilan Perikanan PN Tanjungpinag No. 27/Pid.Sus-PRK/2020/PN.TPG Tanggal 02 September 2020.

Kemudian, KG f90746 TS dengan terpidana Nguyen Van Quyen berdasarkan putusan pengadilan perikanan PN Tanjungpinang No.26/Pid.Sus-PRK/2020/PN.Tpg tanggal 02 September 2020.

KM PKFA 8777 dengan terpidana Yelwin Oo berdasarkan putusan Pengadilan Perikanan PN Tanjungpinang No.23/Pid.Sus-PRK/2020/PN.Tpg tanggal 02 September 2020.

KG 95551 TS dengan terpidana Le Thanh Sang berdasarkan putusan Pengadilan Perikanan PN Tanjungpinang No.25/Pid.Sus-PRK/2020/PN.Tpg tanggal 03 September 2020.

“Terakhir KG 85572 TS dengan terpidana Nguyen Huu Phuoc berdasarkan putusan Pengadilan Perikanan PN Tanjungpinang No.24/Pid.Sus-PRK/2020/PN.Tpg tanggal 03 September 2020 yang amar putusannya kapal ikan tersebut dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan,” kata Hari Setiyono.

Baca juga: Striker Timnas Malaysia Berniat Biayai Umrah Pembantunya yang Tewas Kecelakaan

 

Efek jera

Hari berharap penenggelaman ini dapat memberikan efek jera kepada nelayan asing yang kerap melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.

Hari menambahkan, dalam penenggelaman kali ini, tim kejaksaan tidak akan menggunakan bom.

Tim kejaksaan lebih ke upaya ramah lingkungan dalam upaya menjaga ekosistem biota laut, yakni dengan cara membocorkan lambung kapal sehingga kapal tersebut tenggelam dengan perlahan.

"Namun sebelum dibocorkan, terlebih dahulu lambung kapal tersebut sudah dicor dan diisi pasir agar proses tenggelamnya lebih cepat," jelas Hari.

"Dan yang jelas kapal tersebut tidak merusak terumbu karang dan secara tidak langsung dapat dimanfaatkan ikan-ikan kecil sebagai rumah baru mereka," tambah Hari.

Jalani hukuman baru dideportasi

Kepala Kejari Karimun Rahmat Azhar mengatakan, kelima terpidana masih menjalani hukuman dan begitu selesai baru dilakukan dideportasi ke negara asalnya, yakni Vietnam dan Malaysia.

"Kelimanya masih menjalani proses hukuman di Indonesia,” kata Rahmat.

Sebagaimana di ketahui, Kapal yang ditenggelamkan merupakan pelaksanaan atas putusan majelis hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam perkara pidana atas nama terpidana Nge Van Dung, Nguyen Van Quyen, Yelwin OO, Le Thanh Sang dan Nguyen Huu Phuoc.

Bahkan pemusnahaan lima KIA ini dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com