Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Virus Corona Bisa Bermutasi? Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 28/12/2020, 18:45 WIB
Reni Susanti,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah negara baru-baru ini melaporkan kasus mutasi baru dari virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19. Mutasi baru ini disinyalir lebih berbahaya dari virus sebelumnya.

Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Mia Miranti mengatakan, virus corona termasuk dalam kelompok virus RNA.

“RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup,” ujar Mia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah, kata Mia, disebutkan kelompok virus RNA gampang bermutasi.

Ketika virus corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.

Baca juga: Bocah 12 Tahun yang Curi Uang Rp 13 Juta di Hotel Tidak Ditahan, Ini Penjelasan Polisi

“Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya, karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi dia,” tutur perempuan yang kerap disapa Mira itu.

Mira menyebut, virus corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya.

Sejak ditemukan di Wuhan, Tiongkok, virus corona sudah mengalami mutasi sehingga mampu bertahan pada rentang suhu 5–10 derajat Celcius.

Ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, Mira memperkirakan, virus telah mengalami mutasi kembali sehingga tahan terhadap suhu panas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com