Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Obati Benjolan Bayi Usia 10 Hari, Sang Bapak Gadaikan Rumahnya Rp 3 Juta ke Tetangga

Kompas.com - 28/12/2020, 13:11 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Pasangan Jumadi (44) dan Hasmiati (40) warga Dusun Ondor Kilo, Desa Bayondo, Kecamatan Tomomi, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dengan terpaksa harus menjaminkan rumahnya untuk merawat bayinya bernama Haerul yang baru berusia 10 hari dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Kota Palopo, Senin (28/12/2020).  

Orangtua bayi Haerul, Jumadi  mengatakan anaknya menderita kelainan bagian tengkorak kepala yang sejak lahir, yakni sejak 17 Desember 2020 lalu. Bayi Haerul sendiri lahir di RSUD I Laga Ligo, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur.

"Pada bagian alis sebelah kiri bayi kami muncul benjolan yang setiap harinya terus membesar, meski baru-baru ini sudah pecah tetapi masih merasakan sakit,” kata Jumadi saat dikonfirmasi awak media, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Kisah Pasutri Tertua yang Ikut Program Bayi Tabung, Melahirkan Setelah 21 Tahun Pernikahan: Saya Bahagia 

Gadaikan rumah demi obati bayi

Menurut Jumadi, untuk membiayai pengobatan bayinya, ia harus rela meminjam uang ke tetangganya dengan cara rumah jadi jaminan.

“Untuk kebutuhan sehari-hari  dan biaya dalam merawat bayi selama di Palopo, kami terpaksa harus meminjam uang ke tetangga  sebanyak Rp 3 juta dengan jaminan rumah,” ucap Jumadi.

Jumadi  yang bekerja sebagai petani dan istrinya sebagai ibu rumah tangga, selama dalam perawatan bayinya di Kota Palopo, bersama anaknya yang lain harus menyewa kamar kos sederhana yang berada di depan rumah sakit.

“Untuk bayar sewa kos seminggu Rp 300.000, uang itu hasil dari pinjaman dengan jaminan rumah,” ujar Jumadi.

Baca juga: Derita Bayi Mizyan, Kulitnya seperti Plastik, Selalu Menangis Saat Mengelupas

Menangis bingung saat bayinya harus dirujuk ke Makassar 

Kini bayi Haerul, setelah menjalani perawatan di ruang Ponek, ia menerima rekomendasi dari dokter yang merawat bayinya agar dirujuk ke rumah sakit yang ada di Makassar guna penanganan lebih lanjut, kondisi ini membuat Jumadi  harus memutar kepala dan bingung untuk  membiayai bayinya ke Makassar.

"Di Palopo saja, kami harus meminjam uang untuk kebutuhan sehari-hari demi merawat sang buah hati kami, meski kami tak punya keluarga atau kerabat disini, jadi kami mau berbuat apa lagi ya Allah,” tutur Jumadi sambil menangis.

Meski perawatan bayi Haerul sudah ditangani oleh jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan, namun orang tuanya masih kesusahan untuk merawat bayinya ke Makassar.

"Kalau Jaminan kesehatan bayi kami itu sudah ada sejak dari rumah RSUD I Laga Ligo, namun yang membuat saya lemas untuk dirujuk ke Makassar, yaitu biaya hidup selama di Makassar nantinya. Kalau ada kiranya dermawan yang siap mengulurkan tangan ke kami, kami sangat bersyukur dan siap bayi kami dirujuk ke Makassar,"  harap Jumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com