Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Ikan Cupang 2021, Ini Jenis yang Bakal Banyak Dicari

Kompas.com - 28/12/2020, 05:38 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Apakah tren ikan cupang masih berlanjut di tahun 2021? Mungkin ini yang menjadi pertanyaan pehobi dan pelaku bisnis ikan cupang di penghujung tahun 2020.

Pakar sekaligus profesional breeder ikan cupang Septian Dwi Suryana Putra, pemilik 88 Genetical Farm mengatakan, ikan cupang tidak akan kehilangan peminat sampai kapan pun.

Namun demikian, ada beberapa faktor yang harus tetap ada agar hobi dan bisnis ikan cupang tetap berjalan.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Kasus Kriminalitas di Banten yang Bikin Heboh, Madu Palsu hingga Praktik Aborsi

 

Menurut pria yang akrab disapa Tian ini, kontes atau kompetisi ikan cupang dan komunitas pehobi ikan cupang menjadi faktor utama eksistensi ikan cupang hias.

"Selama ada kompetisi dan komunitas, dia (hobi dan bisnis ikan cupang) akan running dan  ikan cupang pasti akan dicari terus. Kecuali kontes ikan cupang sudah enggak boleh lagi diadakan. Tapi kan enggak mungkin," kata Tian kepada kompas.com di peternakam ikan cupang miliknya di Perumahan Graha Grande Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/12/2020).

Tian mengatakan, kontes memiliki peran penting dalam bisnis ikan cupang karena jenis ikan cupang juara akan banyak dicari pehobi. Sementara komunitas pehobi ikan cupang akan memudahkan sarana promosi.

"Standar kita contohnya, indukan yang akan diternakan di sini sudah pasti ikan-ikan juara. Dan pasti itu banyak dicari orang," ucapnya.

Baca juga: Curi 150 Ikan Cupang Senilai Rp 20 Juta, 5 Pemuda di Pontianak Ditangkap

Faktor lainnya agar bisnis ikan cupang tetap menjanjikkan di tahun-tahun ke depan adalah meningkatkan kualitas ikan cupang di pasaran.

Untuk pehobi yang memutuskan untuk terjun berbisnis dengan cara berternak, Tian menyarankan agar tidak asal-asalan dalam memilih indukan ikan cupang agar anakan yang dihasilkan juga memiliki kualitas warna yang menarik serta bentuk tubuh yang bagus.

Untuk ikan-ikan yang akan dijual dan dipasarkan pun wajib ikan-ikan terbaik agar tidak menjatuhkan pasaran ikan cupang.

"Pilihlah ikan terbaik, bukan pilih ikan yang disukai. Karena kalau ikan yang disukai, belum tentu terbaik. Tapi jika ikan terbaik, sudah pasti disukai," ungkapnya.

Baca juga: Terpeleset Saat Berswafoto Dekat Air Terjun, Seorang Pendaki di Lampung Tewas

 

Tian menambahkan, untuk mencetak ikan cupang berkualitas, peternak harus berani mengorbankan waktu cukup lama hingga 2 tahun untuk mendapatkan anakan ikan cupang yang berkualitas tinggi. Tapi, jika ingin instan mendapatkan anakan ikan cupang yang bisa kembali dijual dengan harga tinggi, peternak bisa membeli indukan terbaik dari breeder yang telah berhasil mencetak ikan-ikan berkualitas.

"Mencetak ikan bagus itu butuh waktu satu setengah tahun sampai genetik dan warnanya stabil sesuai harapan breeder, itu paling cepat. Tapi kalau mau instan, tinggal beli ke breeder yang  cocok dan bisa langsung dijual cepat. Kalau mau instan ya, harus berani keluarkan kocek lebih besar," bebernya.

Kemudian, agar bisa bertahan di bisnis ikan cupang, peternak juga dituntut untuk kreatif menciptakan jenis dan warna-warna baru ikan cupang

"Yang bisa membuat bertahan itu adalah kualitas dan strain baru.  Kalau kualitas enggak bisa ditawar, kalau bagus pasti dicari orang," jelasnya.

Tian memprediksi ada beberapa varian jenis ikan cupang baru yang akan 'booming' dan banyak dicari pehobi di tahun 2021. Diantaranya adalah jenis Double Tail Plakat (DTPK) dan ikan cupang plakat berwarna coopper atau tembaga.

"Blue rim sama multicolor masih banyak diminati tahun 2021, sama ikan-ikan kontes standar lainnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com