Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perbedaan, Polisi Simpulkan Video Viral Uang Tercecer Bukan di Baturiti

Kompas.com - 27/12/2020, 15:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TABANAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam uang tercecer di jalan raya viral di sejumlah akun media sosial.

Mulanya video itu diduga terjadi di Baturiti, Tabanan, Bali, karena sebelumnya ada warga yang mengaku kehilangan Rp 94 juta saat melintas di jalan tersebut.

Kepala Polsek Baturiti AKP Fachmi Hamdani mengatakan, pihaknya telah memeriksa lokasi yang jadi tempat tercecernya uang.

Hal itu untuk membandingkan antara lokasi kejadian dengan video yang telah viral.

Hasilnya tidak ditemukan kemiripan dan disimpulkan video itu bukan terjadi di Baturiti.

"Kita membandingkan ya kita turum ke TKP dengan video yang ada berbeda itu, bukan di Baturiti," katanya dihubungi, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Sejumlah Warga Serahkan Uang Tercecer di Jalan Raya Bali ke Polisi

Kesimpulan tersebut muncul karena pertama luas jalan dalam video dan TKP berbeda jauh.

Di video tampak empat mobil bisa lewat dengan lega, sementara di TKP hanya cukup untuk tiga mobil.

Kedua, di TKP kondisi jalan ada kemiringan dan cenderung menurun. Sementara di video tampak lurus tanpa ada jalan menurun.

Alasan ketiga adalah markah jalan di video tampak pudar dam TKP masih cerah dan baru.

Lalu di kiri kanan jalan dalam video yang viral itu tampak gersang. Sementara di Baturiti, kondisi tanah subur karena hujan setiap hari.

Alasan terakhir adalah dari hasil olah TKP sebelumnya bahwa uang Rp 94 juta yang terjatuh bukan di satu titik lokasi.

Namun tercecer kurang lebih sepanjang 200 meter.

Jadi uang tersebut ada yang jatuh dalam gulungan karet, satuan, hingga yang diletakkan di dalam dompet kecil.

"Hasil olah TKP kami itu berceceran sampai 200 meter. Jadi analisa kami bukan sebanyak itu di satu titik," kata dia.

Awal kejadian

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang merekam uang tercecer di jalan raya viral setelah disebar di sejumlah akun media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_tabanan, sejumlah warga memunguti uang yang tercecer itu hingga menyebabkan arus lalu lintas macet.

Dalam narasinya, video itu direkam di jalur Denpasar-Singaraja, Bali.

Sebab, pada Sabtu (19/12/2020), seorang warga sempat melapor kehilangan uang Rp 94 juta di jalan raya.

"Kami belum bisa memastikan itu TKP Baturiti, kami akan telusuri dulu kebenarannya," kata Fachmi dihubungi, Jumat (25/12/2020).

Kadek Redi Areni bersama anaknya Putu Suci melapor kehilangan uang saat melintas di wilayah Baturiti, Tabanan, pada Sabtu (19/12/2020) pagi.

Pelapor mengaku berangkat dari rumahnya di Kabupaten Buleleng dengan sepeda motor menuju Denpasar.

Baca juga: Fakta Baru Uang Rp 94 Juta Tercecer di Jalan, Polisi: Ada yang Ambil Tas Kecil Berisi Rp 30 Juta

Saat itu mereka membawa tas warna hitam berisikan uang sebesar Rp 94.188.000.

Tas tersebut digendong oleh anak pelapor dan uang akan disetorkan ke perusahannya di PT Manohara Asri.

Sekitar pukul 11.00 Wita, pelapor berhenti di wilayah Bedugul dan anaknya mengambil topi dari dalam tas.

Namun, anak pelapor lupa menutup atau mengunci kembali tas dan melanjutkan perjalanan.

Setibanya di wilayah Abianluang, Baturiti, pelapor disalip kendaraan truk warna merah dan menyebabkan uang yang ada di tas berjatuhan di jalan.

Pelapor berhenti dan mengecek isi tasnya dan benar uang di dalam tas menghilang.

Kemudian korban berbalik arah untuk mengecek uangnya yang terjatuh di jalanan.

Namun pelapor sudah tidak menemukan uangnya tersebut. Hal itu lalu dilaporkan ke Polsek Baturiti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com