Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Sepeda Gowes 500 Km Selama 24 Jam Menuju Solo untuk Promosikan Wisata Banyuwangi

Kompas.com - 27/12/2020, 09:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Komunitas sepeda Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) yang bersepeda sejauh 500 KM menuju Solo untuk mempromosikan Banyuwangi.

Mereka memulai perjalanan dari Banyuwangi pada Kamis (24/12/2020) sekitar pukul 00.01 WIB menuju arah Jawa Tengah.

Dipimpin oleh Ketua BRCC Guntur Priambodo, rombongan bergerak ke arah barat menyusuri jalur pantai utara. Mereka melewati Situbondo, Probolinggo, dan Pasuruan.

Selanjutnya mereka membelah Mojokerto untuk mencapai Jombang. Selanjutnya mereka bergerak menuju Ngawi, melewati Jawa Tengah, dan finish di Solo.

Baca juga: Hotel di Banyuwangi yang Langgar Protokol Kesehatan Saat Libur Natal dan Tahun Baru Terancam Ditutup

"Target kami antara 500 kilometer hingga 600 kilometer. Akan tetapi, acuannya kami akan bersepeda selama 24 jam, bukan berapa kilometernya. Kami akan bersepeda mulai pukul 00.00 hingga pukul 00.00," jelas Guntur dilansir dari keterangan tertulis Humas Pemkab Banyuwangi.

"Setelah menempuh waktu 24 jam, tim berhasil mencapai kota Solo," imbuhnya.

Guntur mengatakan gowes ini mengemban satu misi, yakni mendongkrak pariwisata Banyuwangi yang lesu akibat diterjang pandemi Covid-19.

Baca juga: Banyuwangi Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Akhir Tahun

Dipimpin oleh Ketua BRCC Guntur Priambodo, rombongan bergerak ke arah barat menyusuri jalur pantai utara. Mereka melewati Situbondo, Probolinggo, dan Pasuruan.
dok Humas Pemkab Banyuwangi Dipimpin oleh Ketua BRCC Guntur Priambodo, rombongan bergerak ke arah barat menyusuri jalur pantai utara. Mereka melewati Situbondo, Probolinggo, dan Pasuruan.
Mereka juga mempromosikan bahwa pariwisata Banyuwangi sangat aman untuk dikunjungi.

"Kami membantu pemerintah daerah dengan memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa Kabupaten Banyuwangi sudah siap menerima tamu, utamanya dari sektor sport tourism," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi itu.

Selama bersepeda, mereka juga mengkampanyekan protokol kesehatan. Mulai dari berpeloton yang tepat, hingga sikap saat berada di pit stop.

"Saat masuk pit stop, ketika turun dari sepeda, kami harus memakai masker serta menjaga jarak. Kami mewakili sebagian dari Banyuwangi, terutama pesepeda, memberikan gambaran bahwa dengan berolahraga kita bisa sehat dan kuat melawan Covid," terang Guntur.

Baca juga: Arabian Street Food Banyuwangi, Nikmati Lezatnya Kuliner Timur Tengah

Guntur mengatakan gowes ini mengemban satu misi, yakni mendongkrak pariwisata Banyuwangi yang lesu akibat diterjang pandemi Covid-19.dok Humas Pemkab Banyuwangi Guntur mengatakan gowes ini mengemban satu misi, yakni mendongkrak pariwisata Banyuwangi yang lesu akibat diterjang pandemi Covid-19.
Menurut Guntur, jumlah rombongan tur sepeda ini mencapai 20 orang.

Mayoritas peserta adalah pembalap yang memperkuat Banyuwangi dan BRCC di beberapa event, seperti Eko Setiawan, Hariyadi, M. Faisal, Ghaly Insan Marafi, Abizein, Erlangga Aldama, dan Nizar Sufi Al Azhar.

Serta beberapa penghobi sepeda Banyuwangi, termasuk Guntur sebagai komandan BRCC.

Sebelum berangkat, mereka menjalani tes swab antigen terlebih dahulu. Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan dalam kondisi fit dan tidak terpapar Covid-19.

"Kami sudah mempersiapkan diri sebelumnya dengan latihan endurance minimal 150 kilometer hingga 200 kilometer dengan speed tinggi setiap akhir pekan. Kami juga atur speed supaya output dan input tidak tekor sehingga bisa tahan 24 jam. Antara nutrisi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan harus seimbang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com